Sunday, June 28, 2015

Menghormati Pemimpin


Ayat bacaan : 1 Tesalonika 5:12-13; Ulangan 12:10

Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu” 
(1 Tesalonika 5:12)

Penghormatan patut diberikan kepada mereka yang layak menerimanya. Presiden misalnya. Tidak salah bila seluruh anggota angkatan bersenjata, bahkan yang bertampang garang sekalipun, memberikan hormat kepada beliau. Kita juga sebagai warga negara yang baik patut memberikan penghormatan kepadanya. Kepada siapa lagi hormat itu patut diberikan? Guru, orang tua, kakak, dan banyak lagi.

    Dan hari ini kita mendapatkan pengertian satu lagi, yaitu hormat diberikan kepada yang bekerja keras, yang memimpin kita di dalam Tuhan, dan yang menegor kita. Ya, mereka adalah para pemimpin rohani.

    Sebuah artikel menggambarkan kesibukan seorang pendeta:
    Pendeta mengajar, kendati dia tidak mempunyai sekolah. Dia mengobati, kendati tanpa pil dan pisau bedah. Kadang-kadang ia menjadi pengacara, seringkali juga sebagai pekerja sosial, atau seorang editor, kadang filsuf dan penghibur, seorang penjual, sebuah hiasan bagi fungsi publik. Ia mengunjungi orang sakit, menikahkan sepasang kekasih, mengubur orang mati, menghibur yang berduka dan menasihati yang berdosa, dan mencoba untuk tetap manis meskipun dicaci-maki. Ia menyiapkan rencana-rencana, memilih para panitia untuk program pembangunan gereja. Di antara waktu-waktu itu ia harus menyiapkan khotbah untuk hari Minggu. Dan Minggu itu masih ada satu tugas lagi ……tersenyum kepada jemaat! Pekerjaan yang berat selama seminggu!

    Hormatilah para pemimpinmu! Ini adalah perkataan firman Tuhan, sebab Allah mau kita memberikan penghargaan yang patut diberikan kepada mereka.

    Saya teringat dengan Miryam dan Hur yang mencoba menggugat Musa (Bilangan 12). Alkitab mengatakan bahwa mereka “mengatai” Musa. Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan “mengatai,” tetapi saya punya penafsiran bahwa mereka menjelek-jelekkan Musa berkenaan dengan perempuan Kush. Mereka tidak menghormati Musa lagi! Dan tahu akibatnya? Kedua orang itu terkena kusta (ay. 10)! Ada bahaya yang cukup besar bila hormat tidak kita berikan kepada para pemimpin kita.

Renungan:
    Pendeta atau penatua atau pemimpin rohani Anda bukanlah manusia sempurna. Tetapi mereka berhak atas penghormatan. Allah sudah menetapkan bahwa mereka wajib kita hormati. Kalau Anda pernah kecewa dengan pemimpin rohani Anda, ampunilah dan hormatilah mereka. Dan berkat Allah akan dicurahkan dalam hidup Anda.

Gereja yang baik adalah gereja yang tahu menghormati pemimpinnya.

No comments:

Post a Comment