Friday, March 11, 2016

Tidak Berbuat Dosa Lagi

Ayat Bacaan : 1 Yohanes 3:3-6; Mazmur 51:1-5 “Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia” (1 Yohanes 3:6).

Saya tahu bahwa ayat ini tidak disukai oleh kebanyakan dari kita. Sebab sepertinya kita tidak setuju bila kita menjadi orang Kristen lalu tidak pernah lagi jatuh di dalam dosa. Mana mungkin? Kenyataannya, sebagian orang Kristen jatuh bangun di dalam dosa, justru setelah jadi orang Kristen. Jadi mana yang benar, fakta di lapangan ataukah ‘teori’ yang dikemukakan oleh Yohanes?

Setiap orang Kristen sejati melalui proses kelahiran kembali. Mereka dilahirkan dari Allah. Mereka disebutkan dengan “ciptaan baru”(2 Korintus 5:17). Inilah yang dinamakan dengan benih ilahi seperti dikatakan oleh Petrus, “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (1 Petrus 1:23) – baca juga: 1 Yohanes 3:9.

Jadi ketika kita dilahirkan kembali dari benih ilahi itu, pastilah ada keinginan untuk menghindari dosa. Kalau toh kita jatuh di dalam dosa, maka akan ada penyesalan dan penderitaan yang dalam akibat dosa itu, dan itulah yang membuat kaki kita bertelut di hadapan Allah dan memohon pengampunan. Karena itulah Yohanes juga berkata, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9).

Nah, untuk menguji apakah Anda adalah orang Kristen yang benar-benar sudah dilahirkan kembali, jika Anda membuat kesalahan apakah ada penyesalan murni dari dalam hati? Apakah roh Anda menderita karena dosa itu? Kalau belum, berarti Anda belum dijadikan ciptaan baru melalui benih ilahi tersebut.

Saul dan Daud adalah contoh manusia yang pernah melakukan kesalahan. Saul jatuh di dalam berbagai dosa ketidaktaatan, sedangkan Daud melakukan perzinahan dengan Batsyeba. Di mata Allah, keduanya sama-sama melakukan perbuatan keji. Tetapi, Saul terus hidup di dalam dosa dan ketidaktaatan, tetapi Daud menyesali kesalahannya dan bertobat. Anda bisa baca penyesalannya itu yang dituangkan dalam Mazmur 51. Karena itulah Allah berkenan kepada Daud, dan Ia menolak Saul.

Renungan: Dosa membawa konsekuensi yang buruk, meskipun pada saat pengakuan di hadapan Allah itu Anda diampuni. Dan dosa selalu membawa penderitaan. Tidak ada dosa yang menyenangkan. Jadi hiduplah di dalam kekudusan dan tinggallah di dalam hadirat Tuhan senantiasa supaya dosa tidak menggoda Anda. Dosa adalah senjata pamungkas iblis untuk menghancurkan manusia.

No comments:

Post a Comment