Saturday, October 3, 2015

Sabar Seperti Abraham


Ayat bacaan : Ibrani 6:13-15; Pengkhotbah 7:8 “Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya” (Ibrani 6:15)

Kata “sabar” dalam bacaan hari ini mengandung banyak arti yang sangat mendalam. Kata “sabar” harus diikuti dengan tekun, sebab sabar tanpa bertekun, janji Allah tidak akan tergenapi. Abraham menanti dengan sabar, dan Ia bukan hanya menanti tapi juga ia bertekun menanti janji Allah. Saudara tidak gampang untuk menjadi orang yang sabar menunggu, karena hal ini memerlukan suatu pengorbanan, bukan hanya pikiran, tetapi juga yang paling penting adalah hati! Kenapa? Karena sabar berhubungan dengan karakter, sifat dan temperamen setiap orang.

Kata sabar mengandung dua arti: 1. Sabar berarti menunggu dengan waktu yang panjang. Menanti janji Allah memerlukan ketaatan yang tinggi, karena waktu Anda belum tentu waktu Tuhan. Namun yang pasti waktu Tuhan adalah yang terbaik. Lain hal jika Anda menunggu kereta api datang atau bis, sebab Anda dapat mengetahui kapan kereta atau bis itu akan datang, karena jadwalnya sudah ditentukan. Hal inipun diperlukan kesabaran. 2. Sabar arti yang kedua ini, berbeda dengan arti yang pertama. Sabar disini berarti sabar terhadap tekanan, cacian, juga berbagai penderitaan di dalam hidup. Orang dapat memiliki kesabaran yang tinggi, pasti hidup dipimpin oleh Roh. Dan tidak semua orang memiliki kesabaran yang tinggi, karena jika tidak dapat menguasai emosi, tentu kesabaran tidak akan muncul.

Di dalam Galatia 5:22, kesabaran adalah buah Roh yang keempat. Jadi orang yang memiliki kesabaran datangnya dari kuasa Roh Kudus! Saudara, sangat beruntung sekali jika saja Anda memiliki kesabaran terhadap suami/istri, anak-anak, mertua, orang tua, saudara atau teman-teman Anda. Tidak ada ruginya memiliki kesabaran, karena pepatah bilang orang sabar adalah kekasih Tuhan. Memang benar, seperti Abraham dengan sabar menunggu dan ternyata memang benar, dia mendapatkan apa yang Ia inginkan. Saya berpikir ketika Abraham menanti janji Allah, di hatinya tidak ada keraguan sama sekali. Ia percaya bahwa Allah akan menggenapinya. Pertanyaan apakah Anda ingin menerima janji Allah dalam hidup Anda? Kalau ya, sabar dan bertekunlah menanti janji-Nya. Jika tidak mampu minta Roh Kudus untuk menolong Anda supaya Anda menjadi orang yang sabar.

Renungan: Kesabaran perlu suatu perjuangan, tetapi tidak usah kuatir, karena Allah sudah menyediakan satu penolong untuk memampukannya yaitu Roh Kudus! Bila orang Kristen tergesa-gesa, maka berkat Allah berlalu begitu saja.

No comments:

Post a Comment