Ayat Bacaan : Wahyu 3:20-22 ”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20)
Saya tidak tahu sudah berapa lama Tuhan Yesus berdiri di depan pintu hati jemaat Laodikia. Dan sudah berapa lama Tuhan Yesus mengetok pintu hati mereka. Dan saya juga tidak tahu sudah berapa kali Yesus mengetok hati Anda saat Anda hidup di luar jalan Tuhan. Tetapi Yesus tidak mendapat respons. Sekalipun Yesus tidak mendapatkan respons, Yesus bukanlah Tuhan yang sama dengan manusia sehingga Dia putus asa. Dia adalah Tuhan yang penuh belas kasihan. Dia akan tetap berdiri dan mengetok pintu hati bukan hanya hati jemaat di Laodikia tetapi juga hati kita.
Hati kita menjadi pintu masuk bagi Tuhan dalam hidup kita. Yesus masuk dalam hidup kita untuk pertama kali adalah saat kita percaya kepada Dia untuk pertama kalinya sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi kita. Namun seringkali Tuhan Yesus tidak mendapat perhatian khusus dari kita. Kita terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan kita. Kita terlalu sibuk dengan urusan kegiatan-kegiatan gereja yang rutinitas saja sehingga kita lupa bahwa sebenarnya kita memiliki tugas yang lebih penting yaitu membangun hubungan yang intim dengan Tuhan kita. Seolah-olah kita tidak memiliki waktu sedetikpun bagi Dia untuk berbicara kepada kita.
Dia akan mengetok hati kita di pagi hari dan ingin berbicang-bincang dengan kita. Dia akan mencurahkan isi hati-Nya kepada kita. Bukankah hal yang menyenangkan bila kita bisa berbincang-bincang dengan Tuhan serta mendengarkan suara-Nya di pagi hari? Itu akan menguatkan roh kita, menyegarkan jiwa kita dan membuat tubuh kita bergairah.
Sayang, karena hati mereka yang suam-suam kuku alias tidak dingin dan tidak panas maka mereka kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup mereka yaitu persekutuan yang intim dengan Tuhan. Tidak heran bila Yesus berkata, ” Lihat!” Kata ini menunjukan bahwa mereka tidak menyadari bahwa Yesus ada di dekat mereka seolah-olah hati mereka itu tertutup rapat-rapat bagi Yesus.
Padahal Yesus ingin sekali menerobos masuk dan bersekutu dengan mereka. Sekali lagi mengapa mereka tidak melihat, mendengar dan membukakan pintu saat Yesus berdiri dan mengetok pintu hati mereka? Karena hati mereka suam-suam kuku.
Renungan:
Yesus selalu memberikan kesempatan kedua kepada kita untuk berbalik kepada-Nya. Dia selalu membuka pintu pertobatan. Dia selalu membuka pintu pemulihan. Dia bukan Tuhan yang bengis sehingga sekali kita bersalah tidak ada ampun lagi.
Dengar selalu ketokan kasih Yesus setiap waktu, maka hidupmu akan berubah.
No comments:
Post a Comment