Wednesday, December 3, 2014

Orang Yang Paling Bodoh

Ayat bacaan : 1 Korintus 7:17-40; Yesaya 51:6

“Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu” (1 Korintus 7:31).

Bumi yang kita tempati ini tidak kekal. Anda bisa sebutkan apa saja, dan Anda akan menyadari bahwa tidak ada satu pun yang abadi. Dan nasihat Paulus kepada jemaat di Korintus sungguh tepat diterapkan dalam kehidupan kita. Di sini Paulus menyebutkan, mereka yang beristri harus seolah-olah tidak beristri; mereka yang menangis seolah-olah tidak menangis; mereka yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan mereka yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli. Nasihat ini penuh dengan teka-teki yang membingungkan, bukan?

    Apa yang Paulus maksudkan dengan orang yang beristri harus seolah-olah tidak beristri, bukan berarti ia boleh kawin lagi atau mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang suami, tetapi yang dimaksud di sini adalah kesadaran bahwa semuanya itu fana. Sebab apa yang kita miliki sekarang ini tidak akan dimiliki selamanya. Dan Paulus bermaksud mengingatkan supaya kita tidak terlena dengan kehidupan yang kita jalani di sini. 

    Dalam suratnya yang kedua Rasul Paulus berkata, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara,  sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal” (2 Korintus 4:18). Yang tak kelihatan adalah perkara-perkara rohani. Sayangnya, manusia lebih senang memberikan prioritas kepada perkara-perkara jasmani yang kelihatan. Urutan prioritas yang benar adalah: rohani dulu, baru perkara jasmani, yang kelihatan.

    Salah satu tokoh yang paling bodoh dalam Alkitab adalah orang kaya yang menimbun harta bagi dirinya sendiri (Lukas 12:16-21). Ciri orang seperti ini disebutkan demikian, “Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah” (ay. 19)! Bersenang-bersenang, makan dan minum alias pesta pora, dan bersenang-senang saja adalah ciri manusia bodoh. Bodohnya menjadi sempurna saat ia tidak menyadari bahwa maut siap datang menjemput kapan dan di mana saja.


Renungan:
    Apa yang Anda miliki saat ini tidak kekal. Anda tidak bisa berharap sepenuhnya bahwa uang Anda di bank akan menyelamatkan hidup Anda. Apa yang Anda miliki saat ini tidaklah kekal. Hanya perkara-perkara rohani saja yang kekal!

Orang bodoh pikirannya terbatas hanya sampai di bumi saja.

No comments:

Post a Comment