Ayat bacaan : 1 Korintus 7:1-16; Kejadian 7:5-7
“Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu” (1 Korintus 7:9).
Penguasaan diri adalah buah roh yang ke sembilan dari Galatia 5:23, dan Alkitab mengakhiri ayat tersebut dengan kalimat, “Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu”. Berarti apabila kita ingin menjadi orang yang tidak berbenturan dengan hukum, milikilah sembilan buah roh yang salah satunya adalah penguasaan diri.
Rasul Paulus berkata kalau mereka tidak dapat menguasai diri, lebih baik mereka kawin. Inti persoalan di sini bukan kawin dan tidak kawin melainkan penguasaan diri. Siapapun boleh tidak kawin asal dapat menguasai diri. Penguasaan diri ini sangat penting. Contoh yang sederhana, apabila Anda mengendarai kendaraan saat berangkat ke kantor, tiba-tiba kendaraan lain menyalip kendaraan Anda, lalu Anda menjadi panas hati lalu kejar-kejaran dengannya. Besar kemungkinan Anda tidak sampai ke kantor melainkan tiba di rumah sakit atau lebih parah lagi, Anda bisa segera menempati "kavling" yang sudah tersedia di pemakaman!
Untuk itu kita harus bisa menguasai diri sendiri. Kalau tidak, maka anugerah Allah tidak dapat kita nikmati sepenuhnya. Firman Tuhan berkata, “…. Justru karena itu kita harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada iman kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang” (2 Petrus 1:5-7).
Salah satu tokoh yang mempunyai penguasaan diri yang baik adalah Nuh. Untuk mempersiapkan suatu bahtera yang besar tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pembuatannya pun tidak mungkin tersembunyi di belakang rumah. Mau tidak mau tetangganya pasti tahu. Sudah barang tentu olokan, ejekan, dan cercaan harus mereka tanggung karena pekerjaan yang Nuh kerjakan adalah pekerjaan yang sangat aneh, sebab biasanya orang membuat bahtera di tepi pantai, tetapi Nuh membuatnya jauh dari laut. Tetapi dengan penguasaan diri yang hebat, Nuh dengan tepat melakukannya (Kejadian 6:22).
Renungan:
Langkah awal yang sudah Anda lakukan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Anda adalah langkah yang amat tepat. Tetapi untuk sampai kepada tujuan Anda yang sesungguhnya, Yerusalem Baru, dibutuhkan penguasaan diri yang hebat.
Orang yang memiliki penguasaan diri adalah orang yang bisa mengalahkan diri sendiri.
No comments:
Post a Comment