Ayat bacaan : 2 Korintus 5:11-15; Yesaya 48:11
“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2 Korintus 5:15).
Seorang arsitek Mesir diperintahkan oleh Firaun untuk membangun mercu suar di bibir sungai Nil. Pada sepotong batu karang pilihan, Cnidius, sang arsitek itu, menulis di atasnya nama Firaun dan ditempelkannya pada bangunan luar mercu suar itu. Beberapa tahun kemudian, angin dan badai yang menggerus bangunan itu mulai mengikis semen pada sepotong batu yang tertulis nama Firaun. Lama-kelamaan nama Firaun itu hilang dan terlihatlah tulisan lain yang terukir di bawah tulisan Firaun. Anda bisa terka nama siapa yang tertulis di situ? Cnidus! Rupanya si arsitek itu tidak rela bila karyanya tidak dikenal orang.
Dengan diam-diam ia mengukir namanya sendiri di atas batu tersebut dan menutupnya dengan nama Firaun. Saudara, apa yang menjadi motivasi para pelayan Tuhan tidaklah tampak saat ini. Semua orang Kristen begitu alim, bahkan motivasi licik mereka tersembunyi. Tetapi Tuhan melihat setiap hati manusia. Seorang filsuf sekaligus psikolog, William James, berkata bahwa prinsip paling dalam dari sifat dasar manusia adalah keinginan untuk dihargai. Apakah dengan demikian berarti kita harus tunduk pada prinsip dasar ini? Paulus dengan tegas mengatakan bahwa mereka yang telah mati dan dibangkitkan bersama Kristus tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri, tetapi untuk DIA. Siapakah yang dimaksud dengan “DIA”? Yesus! Masih perlukah penghargaan dan penghormatan bagi diri kita sendiri? Dalam batas-batas tertentu Allah mengizinkan penghargaan itu diberikan kepada kita, namun tujuan akhir daripada kemuliaan itu adalah pujian bagi Allah. Apa kata Allah? “….. Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain” (Yesaya 48:11)!
Anda tahu dengan jelas bahwa maksud Allah ini tidak dapat diganggu-gugat. Berarti segala pujian, tanpa terkecuali, hanya layak diberikan kepada Tuhan. Mana bagianku? Tidak ada! Anda sudah mati bersama dengan Kristus dan sekarang yang hidup bukan lagi Anda, tetapi Kristus. Kalau tidak, Anda akan mencoba mengukir nama Anda di balik nama Yesus. Sebuah bentuk keji dari usaha perampokan terhadap kemuliaan bagi Allah.
Renungan:
Oh Tuhan, ampunilah kami kalau kami berlelah-lelah untuk mencari kemuliaan bagi kami sendiri. Motivasi kami tidak ubahnya seperti Lucifer yang hendak mendirikan takhtanya menyamai Engkau. Pangkaslah hati kami yang kotor ini, dan sucikan oleh darah Anak Domba, supaya hidup kami selalu lurus di hadapan-Mu.
Amin! Pujian hanya diberikan kepada Tuhan, dan jangan mencoba untuk mencicipinya.
No comments:
Post a Comment