Ayat bacaan : 2 Korintus 13:11-13; Yeremia 18:6
“Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu” (2 Korintus 13:11).
Usahakanlah dirimu sempurna! Ah, Paulus ini guyonan. Mana ada orang yang sempurna? Cuma Yesus saja yang sempurna. Mari kita lihat sekilas arti dari bahasa aslinya. Ada dua kata yang diterjemahkan dengan sempurna:
Pertama, kita temukan salah satunya dalam ayat, “Karena itu haruslah kamu SEMPURNA, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah SEMPURNA” (Matius 5:48). Kata “sempurna” ini berasal dari kata teleios yang berarti kedewasaan yang penuh. Dalam Efesus pasal 4, Paulus mengungkapkan bahwa Allah turut memperlengkapi gereja-Nya supaya mereka terus bertumbuh dan akhirnya mencapai “….. kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, KEDEWASAAN PENUH [teleios], dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (ay. 13). Jadi yang Tuhan inginkan adalah kedewasaan kerohanian kita sampai kita semua disempurnakan.
Kedua, kata “….usahakanlah dirimu sempurna….”, kata “sempurna” yang dipakai di sini adalah katartizo, yang berarti “memulihkan seperti keadaan semula”. Contohnya pada ayat, “…. Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan [katartizo] jala di dalam perahu…..” (Matius 4:21). King James menerjemahkan dengan “memperbaiki”.
Lebih jelas lagi kita temui di ayat ini, “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar [memulihkan katartizo] dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan” (Galatia 6:1). Jadi jelas bahwa kesempurnaan yang Tuhan inginkan adalah pemulihan dan kedewasaan yang penuh. Kalau ini terjadi, bukan hal yang mustahil lagi kalau kita hidup tanpa cacat cela dan tanpa kesalahan, sebab manusia rohani kita dipulihkan setiap saat dan menjadi dewasa penuh.
Renungan:
Kita semua sedang menuju kepada kesempurnaan. Kasih karunia Tuhan saja yang akan membuat semuanya ini berhasil, tetapi juga harus ada inisiatif dan kerinduan dari kita supaya kita disempurnakan.
Gereja yang dewasa menyukakan hati Bapa.
No comments:
Post a Comment