Ayat bacaan : Efesus 3:7-11; Yesaya 52:7
“Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya”
(Efesus 3:7).
Ketiga, Allah memberikan kemampuan kepada kita untuk menjadi pelayanan-Nya dengan memberitakan Injil. Seandainya Anda tahu sebelumnya bahwa hari itu, tanggal 11 September 2001 ada pesawat komersial menabrakkan pesawatnya di menara kembar WTC, New York, apa yang Anda lakukan? Seandainya Anda tahu juga bahwa akan terjadi tabrakan antara dua kereta api: KA Gaya Baru KA Empu Jaya, yang menewaskan puluhan orang, apa yang Anda lakukan? Seandainya Anda tahu dan Anda diam saja, seluruh dunia akan mengecam Anda, dan setuju untuk menjatuhi Anda dengan hukuman tembakan seribu peluru.
Lalu apa bedanya dengan posisi kita saat ini, bila kita tahu bahwa dunia pasti binasa tanpa Kristus? Mengapa kita bungkam sejuta bahasa bila kita mengetahui bahwa ada neraka yang akan dihuni oleh mereka yang belum dilahirkan kembali? Saya berbicara tentang sesuatu yang lebih ngeri. Milyaran kali lebih ngeri daripada runtuhnya menara kembar WTC dan lebih menakutkan daripada perang dunia ketiga. Itulah peristiwa di mana dunia dihakimi oleh Allah yang Maha-Kuasa, dan setiap orang yang namanya tidak tercatat dalam kitab kehidupan akan mengalami kebinasaan. Kembali kepada Paulus. Siapakah Paulus sehingga ia menjadi pelayan Allah dengan memberitakan Injil? Dia adalah orang biasa sama seperti kita, namun ia mempunyai api yang menyala untuk memberitakan Injil dan Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk melakukan tugasnya itu.
Dan Tuhan juga akan memberikan kemampuan yang sama pula kepada kita asal kita mau dipakai Allah untuk memberitakan Injil. Saya tidak berbicara mengenai kebaktian stadion ataupun KKR akbar yang dihadiri ribuan orang. Saya berbicara mengenai saudara, rekan, sahabat, tetangga, atau siapa saja yang ada di sekitar Anda. Mulailah dari mereka. Belajarlah untuk menjadi pelayan Tuhan dengan memberitakan Injil kepada mereka. Kalau Anda melakukannya, Anda tidak akan merengek-rengek meminta “jatah” pelayanan kepada pendeta Anda, sebab apa yang Anda lakukan itu adalah pelayanan yang sungguh mulia di mata Allah.
Renungan:
Janganlah acuh! Janganlah menutup mata! Janganlah masa bodoh! Lihatlah ribuan orang mati dengan sia-sia di sekeliling Anda. Beritakanlah Injil kepada mereka dan sampaikanlah kabar bahwa Allah sanggup menyelamatkan mereka.
Jangan bungkam melihat nyawa melayang tanpa Kristus.
No comments:
Post a Comment