Friday, April 21, 2017

Dia Berkorban 100 Persen

Ayat Bacaan ; Ulangan 14:22-29; Lukas 20:25
“Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun”
 (Ulangan 14:22).

Seorang pendeta berkata, “Tithing is not the art of raising money, it is the art of people raising (persepuluhan bukanlah seni memberi uang, tetapi seni orang memberi)!” Artinya amat berbeda. Tetapi itulah sebuah hukum Allah yang bila ditaati akan menarik berkat Allah ke dalam lumbung kita.

Allah meminta bagian sepuluh persen dari penghasilan kita. Apakah itu berlebihan? Kalau Anda menyimak latar belakang dari perintah Allah kepada umat-Nya supaya memberikan persepuluhan, maka di situ disebutkan bahwa umat Allah melakukan pemberontakan dengan cara menipu Allah. Caranya? Dengan mengabaikan persembahan persepuluhan dan persembahan khusus (Maleakhi 3:8).

Kalau ada orang berdalih bahwa persepuluhan hanya berlaku pada zaman Taurat saja, itu tidaklah benar. Sebab sebelum Taurat ada, Abraham sudah memberikan persepuluhan kepada Melkisedek. Yakub juga berjanji memberikan persepuluhan kepada Tuhan (Kejadian 28:19-22). Jadi tradisi ini berlaku sampai kini. Hanya saja beberapa orang terlalu melebih-lebihkan prinsip dari persepuluhan ini. 

Ada pendeta yang menakut-nakuti jemaatnya supaya memberikan persepuluhan, sebab kalau tidak akan ditimpa bencana. Jadi jemaat yang tiba-tiba mendapatkan musibah, langsung hari itu juga “melunasi” hutang alias persepuluhan yang belum dibayarnya. Ingat, Allah kita tidaklah sama dengan dewa yang berkepala singa dengan taring tajam dan ada darah segar yang masih berlumuran. Salah besar kalau masih ada orang Kristen yang masih menganggap Allahnya seperti itu. Allah kita tidak kejam. Allah kita penuh kasih. Kesalahan yang kita buat memang mendukakan, tetapi Allah masih mengasihi kita dan menasihati dengan lembut. Lagipula memberi persepuluhan itu merupakan kedisiplinan kita dalam berkorban. Sebenarnya Allah tidak berhak cuma sepuluh persen saja dari penghasilan kita, melainkan 100 persen! Anda setuju? Katakan amin!

Dia sudah memberikan seratus persen seluruh kehidupannya kepada kita. Bahkan nyawanya sudah diserahkan kepada kita. Kebangkitan-Nya menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan dan Juru Selamat. Masihkah Anda ragu untuk memberikan yang terbaik kepada-Nya?

Renungan:
Mari kita belajar untuk memberi yang terbaik kepada Allah kita. Bukankah Dia telah memberikan yang terbaik kepada kita yaitu nyawa-Nya? Jangan ragu untuk berkorban dengan memberikan persepuluhan kepada-Nya. Berikanlah yang terbaik!

Persepuluhan bukanlah seni memberi uang, tetapi seni orang memberi.

No comments:

Post a Comment