Friday, March 13, 2015

Salib Pendamai


Ayat bacaan : Efesus 2:14-18; Mazmur 37:37

“Dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu” (Efesus 2:16).

Dulu mesra kini gontok-gontokan di pengadilan mempeributkan harta gono-gini. Betapa herannya kita melihat perilaku suami istri pada zaman ini. Apakah semua kemesraan yang pernah terjadi itu lenyap begitu saja dan nasib perkawinan mereka harus ditentukan ketokan palu sang hakim? Salib adalah pendamai. Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia melalui salib. Bila tidak ada Yesus yang dikorbankan di kayu salib, maka tidak akan ada keselamatan. Orang Yahudi yang bermusuhan dengan non-Yahudi juga dipersatukan melalui salib. Dan saya percaya akan adanya kuasa pendamaian dari salib Tuhan.

Ya, salib melenyapkan berbagai perselisihan. Seorang pria yang mukanya muram sembari membanting pintu kantornya bisa saja karena ia baru saja bertengkar hebat dengan istrinya. Atau seorang wanita yang matanya bengkak karena habis menangis, mungkin saja ia terlibat dalam perselisihan yang tajam dengan seseorang. Dua anak kecil yang sedang bermain begitu rukunnya, setengah jam kemudian akan terdengar tangisan keras, sebab pertengkaran. Pertengkaran tidak dapat dihindarkan dari hidup manusia. Mari kita gunakan salib ini sebagai kuasa yang mendamaikan.

Apakah Anda sedang terlibat dalam perselisihan atau pertengkaran? Selama ini kita diajarkan untuk mengampuni orang yang menyakiti kita. Kalau “resep” ini kurang berhasil, cobalah sekarang Anda menggunakan kuasa salib Tuhan. Berkatalah seperti ini, “Aku mengakui bahwa Yesus disalibkan supaya kuasa salib itu mendamaikan diriku dengan Allah. Tidak hanya itu saja, tetapi kuasa salib itu juga memampukan aku untuk mendamaikan aku dengan orang-orang yang berselisih denganku. Dan Allahku, sumber segala sukacitaku, akan mendamaikan aku dengan siapa saja melalui salib Tuhan.” Firman Tuhan berkata, “Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan” (Mazmur 37:37).

Renungan: 
Inisiatif berdamai itu harus melalui kita terlebih dahulu. Ini berarti menyalibkan daging kita. Apabila hubungan Anda dalam keadaan tidak sehat dengan suami atau istri Anda, mintalah kuasa salib Allah untuk mendamaikan Anda, supaya rumah tangga Anda dipenuhi dengan damai sejahtera Allah.

Pertumpahan darah tidak perlu terjadi, sebab Yesus sudah menumpahkan darah-Nya di kayu salib.

No comments:

Post a Comment