Monday, June 1, 2015

Belajar Mengampuni


Ayat bacaan : Kolose 3:12-14; Ayub 5:2

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” 
(Kolose 3:13)

Banyak orang Kristen seperti seorang wanita yang digigit oleh anjing gila. Dokter menyarankannya untuk menuliskan permintaan terakhir di atas secarik kertas, sebab sebentar lagi ia akan mati karena rabies. Cukup lama wanita ini memain-mainkan pensilnya, sampai akhirnya dokternya menegur, “Mengapa belum menulisnya?”

    “Belum menulis? Dari tadi aku sudah menulis daftar nama-nama yang akan kugigit!”

    Mengampuni? Marilah kita berpikir realistis. Anda menyuruh saya mengampuni dia yang telah menyakiti saya selama bertahan-tahun? Kalau malaikat mungkin bisa, tapi saya akan simpan dendam ini sampai liang lahat!

    Bukan sekali saja saya mendengar sumpah yang “menyeramkan” seperti ini. Dan kalimat ini diucapkan oleh orang-orang Kristen yang tahu akan kebenaran firman Tuhan. Tetapi mengapa mereka rela dibelenggu oleh kepahitan dan dendam yang tidak saja melumpuhkan kehidupan rohaninya, tetapi juga memperburuk hubungannya dengan orang lain?

    Kalau Tuhan mengampuni kita hendaknya kita juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Alkitab berkata, “Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati” (Ayub 5:2). Orang yang sakit hati itu bodoh, dan orang yang iri hati itu bebal. Maaf! Tetapi itulah yang tertulis di Alkitab.

    Dalam “Doa Bapa Kami”, di situ dituliskan, “Dan AMPUNILAH kami akan kesalahan kami, seperti kami juga MENGAMPUNI orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12)

    Mengampuni orang lain dan menerima pengampunan dari Allah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bagaimana Anda akan berdoa “Doa Bapa Kami” kalau Anda masih belum mengampuni? Jangan-jangan saat Anda berdoa, Anda melompati bagian yang ini. 

    Memang bukan hal yang mudah untuk mengampuni dan melupakan. Tetapi Anda harus punya keyakinan bahwa Allah sanggup untuk memberikan kemampuan kepada Anda untuk mengampuni, sebagaimana kemampuan-Nya yang Dia berikan kepada Yesus.

Renungan:
    Tidak ada gunanya, dan malah menimbulkan berbagai-bagai penyakit, kalau hati Anda masih menyimpan dendam. Berdoalah dan berpuasalah supaya Anda dibebaskan dari dendam dan sakit hati.

Dendam adalah virus yang lebih ganas dari HIV.

No comments:

Post a Comment