Ayat bacaan : Kolose 3:18, 19; Maleakhi 2:16
“Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia”
(Kolose 3:18, 19)
Banyak pasangan yang kecele dengan rumah tangga mereka. Apa yang diharapkan ternyata jauh dari kenyataan. Dulu mereka mengira bahwa pernikahan adalah puncak dari segala kebahagiaan. Ternyata? Setiap hari penuh dengan bentrokan. Tidak terkecuali pasangan Kristen.
Tuhan tidak pernah merancangkan pernikahan sebagai ajang “lempar sandal”. Tuhan menginginkan setiap keluarga hidup dalam kebahagiaan. Dan pola yang Tuhan berikan bagi pasutri adalah jelas: istri tunduk pada suami, dan suami mengasihi istrinya. Kalau pola sederhana ini dilakukan, perkawinan ini akan langgeng dan mereka akan menikmati berkat pernikahan yang sebenarnya.
Setiap hari selalu saja ada berita mengenai perselingkuhan dan perceraian di media massa. Begitu seringnya berita-berita seperti ini, akhirnya masyarakat menganggap bahwa hal-hal semacam ini sudah menjadi budaya dan tidak perlu dipermasalahkan lagi. Namun mereka lupa bahwa setiap perceraian adalah pukulan bagi Allah.
Setiap perceraian pastilah akan menimbulkan luka bagi banyak hati, termasuk hati Allah. Dengan tegas Allah berkata, “Sebab Aku membenci perceraian …..” (Maleakhi 2:16). ALLAH MEMBENCI PERCERAIAN!
Kalau toh ditemukan perbedaan pendapat, janganlah itu dijadikan alasan untuk bercerai. Sebab Anda tidak menikah dengan robot yang selalu menuruti kemauan Anda. Anda menikah dengan manusia yang memiliki kehendak dan kemauan juga. Yang perlu Anda lakukan adalah menjalin komunikasi yang enak antara Anda dengan pasangan Anda. Dan bangunlah pernikahan Anda di atas dasar firman Tuhan. Jadikan Yesus Kristus sebagai Kapten kapal dalam bahtera pernikahan Anda.
Seringkali pasangan Kristen mengabaikan dan meremehkan persekutuan bersama. Mereka merasa pergi ke gereja saja sudah cukup dan tidak perlu lagi berdoa bareng di rumah. Anda salah! Sebab di dalam berdoa bersama, Allah akan mencurahkan kekuatan-Nya pada kehidupan rumah tangga Anda. Karena itu banyak rumah tangga Kristen yang retak, gara-gara mereka mengabaikan persekutuan doa bersama
Renungan:
Kalau rumah tangga Anda di ambang kehancuran (atau sudah hancur) tidak ada kata “terlambat” bagi Allah untuk memperbaikinya. Bertobatlah kalau selama ini Anda selalu menggunakan kekuatan Anda sendiri.
Rumah tangga sejahtera adalah sukacita Allah.
No comments:
Post a Comment