Thursday, June 4, 2015

Hamba Dan Majikan


Ayat bacaan : Kolose 3:22:4:1; Maleakhi 1:6

Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga” 
(Kolose 4:1)

Kasus penyiksaan terhadap pembantu rumah tangga sampai mati membuka mata kita bahwa kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kekuasaan masih saja terjadi di bumi ini. Lemahnya hukum yang mengatur hubungan antara majikan dengan pembantunya semakin memperparah kondisi buruh di negara kita. Tetapi kekristenan sendiri sebenarnya memberikan hubungan dan peraturan yang jelas mengenai hal ini. Anda bisa lihat dalam pembacaan ayat hari ini, dengan hikmat Allah Paulus memberikan penjelasan bahwa bagian hamba adalah mentaati tuannya, dan bagian tuan adalah berlaku jujur dan adil.

    Saya perhatikan bahwa orang Kristen zaman sekarang hanya suci saja di depan jemaat, tetapi di rumahnya ia seperti serigala yang keluar dari sarangnya. Setiap hari pembantu rumah tangganya menjadi luapan amarahnya. Akhirnya pembantunya itu tidak kerasan dan minta pulang ke kampung. Tahukah Anda apa yang diceritakannya kalau ia tiba di kampung? “Eh, jangan lagi bekerja sama majikan Kristen. Masak mau ke gereja saja mesti marah-marah dulu karena Alkitabnya tidak ketemu!” Nah, kalau sudah begini pasti tidak menjadi kesaksian yang baik. Jadi kalau ada orang Kristen yang mempunyai pembantu rumah tangga yang keluar masuk itu artinya cuma satu: majikannya galak!

    Dan bagian pembantu sendiri adalah setia, taat, dan tidak pacaran dengan pembantu sebelah rumah, apalagi sampai membawanya masuk ke dalam rumah. Bahkan dengan berani Paulus berkata bahwa apa yang dilakukannya hendaklah sama dengan apa yang diperbuatnya untuk Tuhan. Ini berbicara mengenai ketulusan dan kerendahan hati.

    Saudara, ciptakan rumah tangga Anda dalam damai sejahtera Allah. Hubungan-hubungan yang tidak baik dalam rumah tangga dapat mengganggu hubungan Anda dengan Tuhan. Sebab Allah sendiri berkata, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu” (Matius 5:23, 24)

Renungan:
    Cobalah periksa apakah hubungan-hubungan Anda baik selama ini? Kalau Anda membuat kesalahan dengan pembantu atau bawahan Anda, jangan segan untuk mengajaknya berdamai, supaya tercipta iklim damai sejahtera pada lingkungan Anda.
    
Perdamaian terjadi karena ada maaf.

No comments:

Post a Comment