Ayat bacaan : Kolose 4:5, 6; Mazmur 39:2
“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang”
(Kolose 4:6)
Socrates dari Constantinople (sekarang Istanbul), seorang sejarahwan gereja bercerita tentang seseorang yang datang kepadanya dan meminta kepadanya untuk mengajari kitab Mazmur atau sebagian dari Alkitab. Socrates mulai membacakan kitab Mazmur pasal 39, “….. Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku…… “ (Mazmur 39:2). Melewati bagian ini, tiba-tiba Pambo, nama orang itu, menutup Alkitab lalu pergi sambil berkata bahwa ia akan belajar bagian itu terlebih dahulu.
Socrates menunggu dan menunggunya, namun ia tidak muncul. Akhirnya, suatu hari Socrates bertemu Pambo secara tidak sengaja dan ditanyai ke mana saja ia. Pambo berkata bahwa ia sedang mempelajari bagian pertama dari ayat itu. Empat puluh lima tahun kemudian ketika seseorang bertanya kepadanya mengapa ia tidak belajar bagian Alkitab lainnya juga, Pambo selalu menjawab dengan jawaban yang sama. Ini adalah pelajaran yang paling berat baginya!
Paulus memberikan nasihat yang sama kepada jemaat di Kolose agar mereka juga tahu bagaimana menggunakan lidahnya dengan bijaksana – menggunakan kata-kata dengan kasih.
Dalam bahasa Inggris kata “words” (kata-kata) dan “swords” (pedang) hanya dibedakan oleh satu huruf, tetapi keduanya dapat berarti sama bila kita tidak menggunakan lidah kita dengan bijaksana.
Kalau Anda bertanya kepada saya seseorang yang sakit hati sampai puluhan tahun hanya karena temannya “salah ucap”, saya akan tunjukkan. Memang fakta menyatakan bahwa perkataan yang tidak digarami dan tidak didorong oleh kasih, maka akan menjadikan racun bagi yang mendengarnya. Sebelum Anda berkata sebaiknya Anda berpikir terlebih dahulu, apakah kalimatku ini nanti tidak menyakiti hatinya?
Saya tidak menganjurkan Anda menjadi orang bisu! Saya hanya menyampaikan pesan Tuhan supaya Anda melakukan segala sesuatu, termasuk berkata-kata, dengan dilandasi oleh kasih.
Renungan:
Jadikan lidah Anda menjadi berkat bagi orang lain. Hendaknya perkataan Anda itu menghibur, membangun, menguatkan, menyegarkan, dan menyembuhkan. Mintalah maaf kalau kalimat Anda terlanjur dilepaskan dan itu menyakitkan saudaramu.
Perkataan kasih itu menguatkan, namun perkataan kasar itu menghancurkan.
No comments:
Post a Comment