Sunday, December 4, 2016

Garis Yang Memisahkan

Ayat Bacaan : Keluaran 32:1-35; Wahyu 3:15, 16
“maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi” (Keluaran 32:26).

Garis ada di mana-mana. Anda bisa lihat garis lurus atau putus-putus warna putih di jalan raya. Supaya pengguna jalan raya tahu di mana jalurnya yang benar. Atau Anda lihat juga garis-garis yang membentuk sebuah lapangan tenis. Apa jadinya kalau tidak ada garis itu? Pernahkah Anda melihat dua pemain tenis di lapangan yang tidak ada garisnya? Ya, di mana-mana ada garis.

Garis itu memberi tahu kita di mana dan kita berdiri di mana posisi kita. Musa juga memberikan garis kepada bangsa Israel. Apakah mereka akan berdiri di satu sisi ataukah di sisi lainnya. Dalam Keluaran pasal 32 itu kita membaca bagaimana bangsa Israel jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala, tepatnya mereka menyembah patung anak lembu emas. Musa berdiri di hadapan bangsa Israel dan berkata dengan lantang, “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!” Ini merupakan tantangan untuk menentukan pilihan antara hidup dan mati. Perkara penyembahan berhala adalah masalah yang amat mencabik hati Allah. Dan Musa tahu hal ini. Ia sebenarnya cukup bosan berurusan dengan bangsa yang tegar tengkuk. Sampai kapan mereka akan berlaku plin plan?

Saudara, garis itu masih tergambar. Ini merupakan pilihan kepada umat Allah, apakah mereka akan tetap setia kepada Tuhan ataukah memilih melangkah keluar dari garis itu. Garis itu sebenarnya lebih disebut debagai garis penyelamat. Apabila anda memilih berpihak kepada Allah, maka dia akan menjamin hidup Anda. Ia akan memberikan hidup kekal dan kebahagiaan. Kenyataannya banyak yang berlaku seperti bansga Israel – suka menikmati duniawi dan berkubang di dalamnya.

Dan Anda juga tidak bisa juga berdiri tepat di atas garis – tidak ke kanan atau ke kiri. Yesus sendiri berkata, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3:15, 16). Buatlah keputusan dengan tegas apakah Anda memilih jalan Tuhan ataukah dunia!

Renungan: Jangan menjadi manusia plin-plan. Anda harus menjawab dengan tegas juga, apakah Anda akan berpihak kepada Allah ataukah dunia. Tawaran dunia memang menggiurkan, namun akan membawa Anda kepada bencana. Pilihan ada pada Anda.

Berdirilah pada garis tegas supaya dunia tahu bahwa Anda di pihak Allah.

No comments:

Post a Comment