Tuesday, March 24, 2015

Enam Aspek Kedewasaan 1


Ayat bacaan : Efesus 4:11-13; Mazmur 69:10

“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus 4:13).

Mengukur kedewasaan rohani seseorang tidaklah sama dengan menduga usia orang. Anda mungkin akan dengan mudah menebak usia seseorang. Sebab dari penampakan fisik dan ciri-ciri biologis lainnya, usia orang itu dapat kita duga. Tetapi menduga usia kedewasaan rohani seseorang tidaklah mudah. Anda harus sering bergaul dengan orang itu dalam kurun waktu yang cukup lama, itupun belum menjamin bahwa Anda bisa menduga kedewasaan kerohaniannya. Target Allah bagi setiap individu kristiani adalah kedewasaan penuh.

Tingkatan kedewasaan seseorang dapat kita lihat dalam 6 aspek: Pertama, dewasa dalam Alkitab / firman Tuhan. Dia mempunyai penghargaan yang besar terhadap firman Tuhan. Hatinya menyala-nyala terhadap firman Tuhan. Segala pikiran dan tindakannya dipimpin melalui firman Tuhan yang direnungkan. Bangun pagi yang dicarinya bukanlah koran, tetapi Alkitab. Cukup asal baca? Tidak! Ia akan merenungkan firman itu dengan sungguh-sungguh supaya firman Tuhan tertanam dalam hatinya. Ia minta pimpinan Tuhan agar hari itu ia menjadi pelaku firman. Kedua, dewasa dalam doa. Doanya tidaklah sarat dengan kepentingan pribadi.

Ia selalu mengingat rekan-rekannya, dan tidak lalai juga berdoa syafaat bagi bangsanya. Doa tidaklah dilakukan hanya pada saat persoalan datang, tetapi setiap saat. Doa telah menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Orang yang belum dewasa rohaninya amatlah sulit bercakap-cakap dengan Tuhan kecuali meminta. Sedangkan dia yang dewasa tahu bagaimana menjaga komunikasinya dengan Allah. Ketiga, dewasa dalam persekutuan. Dia rajin beribadah dan menghampiri rumah Allah dengan semangat yang terbakar olah nyala cinta kepada Allahnya. Ke gereja bukanlah sekedar kebiasaan rutin, tetapi kewajiban yang menyenangkan. Betapa bedanya dengan kanak-kanak rohani yang ke gereja karena terpaksa. Orang yang dewasa berkata, “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku.”

Renungan: 
Anda dipanggil untuk menjadi dewasa. Jangan menjadi orang Kristen yang statis dan tidak ada kemajuan. Kalau demikian Anda tidak mengikuti proyek Allah. Selama Anda masih bayi atau kanak-kanak Anda belum bisa menyenangkan Allah.

Tidak ada ayah yang tidak bangga melihat pertumbuhan anak-anaknya.

No comments:

Post a Comment