Ayat bacaan : Efesus 3:18, 19; Yeremia 31:3
“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus”
(Efesus 3:18).
Jarang kita berdoa supaya kita bisa memahami kasih Allah. Yang sering adalah supaya Allah terus mengasihi kita. Ditinggalkan orang yang kita kasihi dan yang mengasihi kita itu sungguh menyakitkan. Terlebih lagi orang itu adalah ayah atau ibu kita. Melihat fotonya yang terpampang di dinding sering membuat mata kita meleleh, teringat akan kasihnya yang ditunjukkan selama bertahan-tahun. Sejak kita masih bayi ia membimbing dan berkorban bagi kita.
Tapi waktu berbicara bahwa suatu saat mereka juga harus kembali ke pangkuan Bapa. Saya belum pernah mendengar kesaksian ada orang Kristen yang menangis melihat gambar Tuhan Yesus. Mungkin ada, tetapi jarang sekali. Bukan maksud Paulus supaya kita selalu menangis bila melihat gambar Tuhan, tetapi memahami kasih Allah itulah yang penting. Jangan cuma melihat salibnya, tetapi lihatlah kasih di balik salib itu. Ada apa di balik salib itu? Mengapa ada salib itu? Mengapa Yesus yang tidak bersalah itu harus menanggung hukuman? Pemahaman kita akan kasih Tuhan itu kita akui ….dangkal! Karena itu kita perlu berdoa seperti doa Paulus ini, yaitu supaya kita dapat memahami kasih Allah. Kasih Allah memang tidak terukur. Kasih Allah memang melampaui segala pengetahuan.
Tetapi dengan wahyu ilahi, Allah dapat membuat kita memahami kasih-Nya. Saya yakin hidup Anda akan berubah total bila Anda memahami kasih Allah. Oh Tuhan, berikanlah kami sepasang mata yang dapat memandang keajaiban kisah Kalvari. Berikanlah kami hati yang dapat memahami kasih yang berada di balik salib itu. Selama ini kami menganggap kisah itu hanyalah karya spektakuler yang tidak perlu dipahami, namun sesungguhnya Engkau sudah habis-habisan mengasihi kami. Singkapkan ya Tuhan rahasia mengenai kasih-Mu itu.
Renungan:
Selama ini kita melakukan kesalahan. Bukan karena kita terlibat dalam perzinahan atau pembunuhan, tetapi karena kita mengabaikan kasih Allah. Kita tidak memahami kasih Allah yang begitu besar. Kita menjadi umat Allah yang apatis terhadap kasih Allah. Bertobatlah dan berdoalah supaya kita dapat memahami kasih Allah itu.
Ada kasih yang tidak terukur yang berada di balik salib itu.
No comments:
Post a Comment