Thursday, April 30, 2015

Bahasa Ketidakpuasan


Ayat bacaan : Filipi 2:14, 15; Mazmur 107:1 

“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan” 
(Filipi 2:14).

Setiap sungutan mempunyai satu bahasa: ketidakpuasan. Anda bisa melihat contoh ketidakpuasan ini pada para pekerja yang menerima upahnya sama dengan mereka yang datang terakhir, “Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu” (Matius 20:11); orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang bersungut-sungut kepada Yesus yang makan dan minum dengan orang berdosa (Lukas 5:30); orang-orang Yahudi terhadap perkataan keras Yesus (Yohanes 6:41, 43); murid-murid Yesus kepada guru-Nya (Yohanes 6:61); orang-orang Israel di padang gurun, “Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut” (1 Korintus 10:10). Jadi, apapun alasannya bersungut-sungut tidak akan mendapat tempat dalam hati Allah. Kita mudah sekali mengucapkan kalimat yang bernada sungutan daripada mengucap syukur.

Coba Anda hitung, berapa kali Anda bersungut-sungut hari ini, mulai dari cuaca yang tidak baik, baju yang kusut, mobil yang rewel, istri yang cerewet, dan masih banyak lagi bahan-bahan yang dapat membuat kita bersungut-sungut. Dan betapa beratnya hati kita untuk mengucap syukur. Meskipun hari ini segalanya berjalan dengan baik, namun sepertinya Anda belum dapat membuka mulut untuk mengucap syukur. Apalagi kalau hari ini adalah “bad day” (hari buruk), maka hari ini pula dipenuhi dengan sungutan dan omelan. Firman Tuhan memberikan nasihat, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18). Firman Tuhan tidak lagi memberikan anjuran di sini, melainkan perintah untuk mengucap syukur. Kitab Mazmur banyak mencatat “Bersyukurlah ……” Penulis Mazmur mengerti rahasia kebenaran ini bahwa karakter makhluk ilahi adalah mengucap syukur senantiasa. Saudara, cobalah belajar untuk mengucap syukur dalam segala hal. Buang semua umpatan yang biasa meluncur deras dari bibir Anda. Entah yang dihadapi Anda itu baik atau buruk, ucapkanlah syukur. Kalau Anda melakukannya, Tuhan akan menyingkapkan rahasia besar dalam mengucap syukur.

Renungan: 
Orang-orang Israel di padang gurun dibinasakan karena mereka selalu bersungut-sungut. Mereka tidak puas kepada Allah. Akhirnya malaikat maut membinasakan mereka. Karena itulah kita harus belajar mengucap syukur senantiasa! 
Bersungut-sungut adalah bahasa ketidakpuasan terhadap Allah.

No comments:

Post a Comment