Friday, May 1, 2015

Ketulusan Hati


Ayat bacaan : Filipi 2:16-18; Mazmur 119:80 

“Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian” 
(Filipi 2:17).

Setuju atau tidak, di dunia ini jarang sekali ditemui orang yang memiliki hati yang tulus. Mungkin Rasul Pauluslah orang kedua setelah Tuhan Yesus yang memiliki hati yang tulus dan murni. Betapa tidak, dia memberitakan Injil ke seluruh Asia pada waktu itu tanpa mengambil keuntungan secuil pun. Dia harus rela keluar masuk penjara hanya agar orang boleh mengenal Yesus dan bukan untuk yang lain. Bahkan dia sendiri rela mati agar orang lain diselamatkan.

Jika Rasul Paulus harus mati oleh karena memberitakan Injil, ia menganggap kematiannya sebagai korban bakaran untuk jemaat Tuhan di Filipi. Ia juga akan bersukacita menjadi korban yang terakhir demi keuntungan mereka. Apa yang menyebabkan Rasul Paulus melakukan hal ini? Jawabannya adalah tentu bukan karena dia akan mendapat uang miliaran rupiah tetapi karena dia memiliki hati yang murni untuk Kristus. Paulus tidak pernah membiarkan pikirannya untuk beralih kepada panggilannya sebagai pemberita Injil. Dia tetap berdiri kokoh dan meluruskan hatinya dalam melayani Tuhan. Secara manusia mungkin dia merasa ada bagian yang harus diterimanya dari jemaat yang didirikannya, tetapi dia sama sekali tidak mengambil semuanya itu, justru dia mau supaya dirinya sendirilah yang diberikan untuk orang lain agar orang lain itu mendapat keuntungan.

Hasilnya, Paulus menjadi orang yang disegani dan banyak jiwa dimenangkan untuk Kristus. Saudara, adakah kita memiliki hati seperti Rasul Paulus yang mau melayani dengan motivasi yang benar di hadapan Tuhan? Tuhan ingin agar saat melayani atau menolong orang lain kita melakukannya dengan tulus hati tanpa membiarkan pikiran kita untuk menyimpang dari apa yang sebenarnya harus kita lakukan. Kalau kita mau berdoa supaya orang sembuh lakukanlah dengan hati yang murni supaya orang itu sembuh. Atau, kalau kita memberitakan Injil kepada orang lain, lakukanlah itu dengan tujuan yang benar bukan untuk mencari ketenaran atau berkat jasmani. Firman Tuhan berkata, “Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu” (Mazmur 119:80).

Renungan: 
Saat ini Tuhan menghendaki orang-orang yang tulus hati dalam melayani pekerjaan Tuhan. Jadilah seperti Rasul Paulus yang melakukan pekerjaan Tuhan dengan setia dan tulus hati sampai akhir hidupnya. Jangan mudah terpengaruh dengan keinginan-keinginan jasmani kita yang justru akan menjerumuskan kita ke dalam dosa dan kejahatan. Jangan kuatir dengan hal-hal jasmani kalau memang kita melakukan pekerjaan Tuhan dengan tulus (Matius 6:33). Kalau kita melakukan semua ini maka akan semakin banyak jiwa dimenangkan bagi Kristus.

Ingin melayani Tuhan? Jaga hatimu!

No comments:

Post a Comment