Sunday, April 19, 2015

Menyatakan Dengan Keberanian


Ayat bacaan : Efesus 6:19-24; Mazmur 119:18

“…… Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara” (Efesus 6:20).

Menyatakan kebenaran kadang berisiko tinggi. Ancaman dan intimidasi kadang menghantui orang-orang yang vokal dan berani berseru mengenai kebenaran. Tidak salah bila Paulus meminta jemaat di Efesus untuk berdoa baginya agar ia dengan keberanian memberitakan rahasia Injil. Sebab Paulus tahu bahwa kebenaran yang disampaikannya itu bisa saja mengganggu ketenangan sebagian orang. Apalagi yang “diganggu” itu adalah orang-orang yang menjadi tiang gereja dan merupakan sumber dana terbesar bagi gereja itu, wah ini tidaklah mudah.

Kalau Anda sering ngedumel karena pendeta Anda menyampaikan firman Tuhan dengan monoton, jangan salahkan beliau. Sebab jemaat Tuhan ikut bertanggung jawab terhadap firman Tuhan yang disampaikan pendetanya. Apakah jemaat Tuhan berdoa agar Tuhan menyingkapkan rahasia firman Tuhan? Ataukah jemaat acuh saja? Kalau Anda tahu bahwa kualitas khotbah yang disampaikan pendeta Anda juga merupakan tanggung jawab Anda, maka Anda wajib berdoa. Saya yakin, seandainya diadakan survei, kurang dari 10% dari jemaat Tuhan yang berdoa bagi pendetanya. Padahal Paulus selalu mengingatkan jemaatnya agar mereka berdoa baginya. Kalau Paulus saja yang kita ketahui sebagai Rasul yang tiada bandingnya, bukankah para pendeta lebih lagi meminta jemaatnya agar berdoa baginya? Kalau Anda pendeta atau hamba Tuhan yang terlibat dalam pelayanan mimbar, menyampaikan rahasia firman Tuhan adalah tujuan Anda yang penting.

Kesibukan pendeta zaman modern memang menuntut waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Sayangnya, aktivitas itu tidak ada kaitannya dengan pelayanan. Sebagian besar mereka “bersibuk ria” dengan hobinya. Bahkan saya sendiri pernah dengar ada pendeta yang main tenis dan tiba di rumah beberapa menit sebelum ibadah Minggu dimulai. Lho, doa untuk persiapan firmannya kapan? Tidak heran bila banyak pendeta yang mengandalkan outline khotbah, buku panduan khotbah, atau buku-buku yang siap dicuplik habis-habisan, sebab mereka kehilangan kehausan untuk menerima rahasia Allah. Mereka mengandalkan pewahyuan orang lain. Memang tidak salah membaca buku-buku semacam ini, tetapi Tuhan kan juga ingin menyampaikan rahasia-Nya secara pribadi kepada Anda?

Renungan: 
Tidak ada yang lebih indah kecuali rahasia firman yang disingkapkan. Pendeta, hamba Tuhan, dan jemaat Allah harus mempunyai kerinduan yang dalam terhadap firman Tuhan. Inilah gereja yang hidup! 
Gereja mulai mati saat gereja tidak lagi merindukan rahasia ilahi.

No comments:

Post a Comment