Tuesday, April 28, 2015

Teladan Yang Sempurna


Ayat bacaan : Filipi 2:5-11; Yesaya 53:2-5

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” 
(Filipi 2:8).

Dikisahkan bagaimana suku Indian Barat dicoba dijangkau oleh orang-orang Moravia. Mereka telah diberitahu bahwa suatu hal yang amat sulit untuk menjangkau suku Indian, sebab secara sosial mereka terisolasi. Tanpa patah semangat dua orang misionaris menyediakan dirinya untuk melayani mereka. Kata mereka, “Kami akan ke sana dan menjadi budak. Kalau perlu kami juga dicambuki seperti mereka supaya kami dekat dengan mereka.” Akhirnya kedua misionaris ini pergi ke suku Indian itu dan menjadi sama seperti mereka: menjadi budak, dicambuki, dan mendapat perlakuan yang sama dengan apa yang mereka alami, dengan satu alasan: supaya mereka bisa dekat dengan suku Indian.

Apa yang mereka lakukan diketahui oleh suku Indian. Hati mereka tersentuh melihat apa yang dilakukan oleh dua misionaris itu, sebab mereka mau merendahkan diri dan menjadi sama dengan mereka. Itu pula yang dilakukan oleh Yesus. Alkitab mengatakan bahwa Yesus rela mengosongkan diri-Nya dan menjadi sama dengan manusia. Yesus bukan dari dunia ini.

Ia tidak sama dengan manusia yang penuh dengan dosa. Ia bukanlah manusia yang berdaki, namun Ia rela dilahirkan di kandang dan menjadi sama dengan manusia, meskipun Ia sendiri tidak mewarisi dosa. Ia adalah manusia yang menjadi hamba, namun tidak berdosa. Yesus adalah teladan kita. Ia tidak perlu mencari kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Ia tidak perlu mencari popularitas dengan cara memprovokasi massa supaya mereka mengangkat diri-Nya menjadi raja. Apa yang Yesus lakukan itu dilandaskan pada satu misi: menyelamatkan manusia. Gambaran ini tepat seperti yang dikatakan oleh Nabi Yesaya, “Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya” (Yesaya 53:2). Secara fisik, tidak ada hal yang menarik pada diri Yesus. Dia hanyalah anak tukang kayu miskin dan berasal dari kota kecil, Nazaret. Justru itulah misi Yesus: menjadi hamba, mati di kayu salib, dibangkitkan, dan naik ke surga supaya manusia diselamatkan dan dapat meneladani kehidupan-Nya.

Renungan: 
Yesus adalah teladan kita yang sempurna. Anda tidak perlu mencari figur seorang manusia untuk diteladani, sebab suatu saat Anda akan dikecewakan. 
Belajarlah dari Yesus. 
Hanya Yesus teladan yang sempurna.

No comments:

Post a Comment