Ayat bacaan : Filipi 2:25-30; Ulangan 28:1
“Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku”
(Filipi 2:30).
Epafroditus. Orang harus bertanya lagi kalau kita memperkenalkan dengan nama ini. Perlu dua bahkan tiga kali ucapan ditambah dengan ejaan yang jelas sebelum seorang petugas loket mencatatkannya dengan benar di atas tiket kereta api. Epafroditus juga bukan nama favorit pilihan calon ibu kepada bayinya yang baru lahir. Bahkan sebagian orang yang menjadi Kristen bertahun-tahun masih akan meragukan kalau nama ini tercatat di Alkitab. Ya, itulah Epafroditus, kurang dikenal, tidak populer, dan kurang akrab di telinga, namun hidupnya dapat kita teladani. Pelayanan yang dilakukan Epafroditus tidaklah segemerlap para rasul.
Ia hanyalah kurir gereja di Filipi dan sekaligus membawa segala kebutuhan Paulus. Namun Paulus tidaklah menganggap ia hanyalah jongos biasa, tetapi Paulus menyebutnya dengan “….. saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku.” Paulus menempatkan ia sama tinggi dengan dirinya. Sebab Paulus melihat ketaatan dan kesetiaan Epafroditus dalam pelayanan yang dipercayakan kepadanya. Bahkan Alkitab mencatat ia nyaris mati karena penyakit yang dideritanya. Meskipun penyakit yang dideritanya tidak dijelaskan penyebabnya, namun penyakit yang dideritanya tidak menghalanginya untuk melakukan tugasnya. Saudara, dalam tubuh Tuhan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dan rendah.
Semua pelayan Tuhan, apapun tugas dan panggilannya, mempunyai kedudukan yang sama di mata Allah. Yang terpenting adalah setia dalam panggilan dan taat dalam tugas. Dan kita yang mempunyai kedudukan “mentereng” dalam gereja hendaknya mempunyai sikap seperti Paulus yang menghargai dan menempatkan rekan-rekan kita yang kedudukannya tidak “segemerlap” kita. Benarlah kata firman Tuhan kalau kita harus memberikan perhatian khusus kepada anggota-anggota tubuh yang “tidak elok” (1 Korintus 12:23). Anda yang menjadi “Epafroditus” janganlah kecil hati atau kecewa dengan tugas Anda, sebab apa yang Anda lakukan itu mulia. Tuhan tidak pernah meremehkan pekerjaan yang dilakukan bagi-Nya, meskipun itu cuma membersihkan lantai gereja, sebab Tuhan melihat ketulusan hati anak-anak-Nya.
Renungan:
Saudara, marilah kita melakukan tugas yang Tuhan berikan kepada kita, apapun tugas itu, dengan penuh kesetiaan. Marilah kita bekerja sama untuk mempermuliakan Kristus.
Lebih baik menjadi penjaga gedung gereja yang mempermuliakan Yesus daripada seorang pengkhotbah besar yang mempermuliakan dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment