Ayat bacaan : 1 Tesalonika 4:13, 14; Mazmur 116:15
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan”
(1 Tesalonika 4:13).
Seorang gadis kecil yang baru saja kehilangan adik bayi bertanya kepada ibunya kemana adiknya pergi. “Pergi bersama Yesus,” jawab ibunya. Beberapa hari kemudian, berbicara kepada temannya, ibunya berkata, “Aku sangat berdukacita karena kehilangan bayiku.” Gadis kecil itu mendengarnya, dan ia teringat dengan perkataan ibunya beberapa hari yang lalu. Ia mendongakkan kepalanya dan berkata, “Mama, apakah adik bayi itu disebut hilang kalau ia bersama dengan Yesus?” Ibunya teringat dengan kalimatnya sendiri dan ia sadar bahwa ia hampir melupakan kebenaran ini.
Saudara, bagi orang benar kematian itu bukanlah peristiwa kehilangan, tetapi kebenaran yang menyatakan bahwa orang benar itu pergi bersama dengan Kristus. Tetapi sebagai manusia biasa kita tentunya tidak dapat menyangkali bahwa kepergian orang-orang yang kita cintai itu jelas menimbulkan “kehilangan”. Saya beri kata kehilangan dengan tanda kutip sebab kehilangan yang dimaksud di sini adalah perpisahan sementara sebelum kita bertemu lagi di surga yang permai. Setiap orang pasti mati secara badani. Anda siap atau tidak orang-orang yang Anda cintai suatu saat akan pergi.
Atau kalau tidak demikian Anda sendiri yang pergi mendahului. Kalau Anda sedang menghadapi kehilangan janganlah tenggelam dalam dukacita yang berlebihan, sepertinya Anda adalah seorang yang tidak mempunyai pengharapan. Bangkitkan gairah Anda lagi untuk menjalani hidup ini. Anda masih mempunyai tanggung jawab. Keluarga Anda masih membutuhkan Anda. Bangkitlah dari dukacita Anda. Kalau Anda tidak berani menghadapi kenyataan ini Anda adalah seorang pengecut yang tidak berani menerima fakta. Ayo, bukalah Alkitab Anda dan lihatlah janji-janji Allah yang menyatakan bahwa orang benar akan kembali kepadanya. Firman Tuhan berkata, “Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya” (Mazmur 116:15).
Renungan:
Kematian badani bukanlah sesuatu yang menakutkan. Ia memang dapat membuat kita berduka, tetapi untuk sementara waktu. Bila Tuhan berjanji bahwa orang benar akan bersama-sama dengan Dia perlukah kita takut lagi?
Jangan takut dengan kematian sebab Sumber Hidup itu sudah menjadi milik kita.
No comments:
Post a Comment