Ayat bacaan : Ibrani 5:7-10; Amsal 13:13 “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya” (Ibrani 5:8).
John Kenneth Galbraith, dalam otobiografinya, “A Life in Our Times”, menceritakan pengabdian Emily Gloria Wilson, seorang pelayan rumah tangganya: “Pada suatu hari yang melelahkan saya meminta Emily untuk mengangkat setiap telepon sementara saya beristirahat. Tak lama kemudian terdengarlah suara dering telepon. Lyndon Johnson (presiden Amerika Serikat ke-36) yang sedang menelepon. “Tolong panggilkan Ken Galbraith. Ini Lyndon Jonson.” “Dia sedang tidur, Bapak Presiden. Katanya ia tidak boleh diganggu.” “Baiklah, tetapi bangunkan dia. Aku mau berbicara dengan dia.” “Tidak, Bapak Presiden. Saya bekerja untuk tuan saya, bukan Anda.” Ketika saya menghubungi presiden, dengan bergairah ia berkata, “Katakan wanita itu kalau saya menginginkan dia di Gedung Putih ini.”” Manusia seperti Emily Gloria Wilson amatlah langka. Ia tahu apa artinya “patuh kepada tuannya.”
Seandainya setiap orang Kristen seperti wanita di atas, dalam tempo yang singkat dunia akan dimenangkan bagi Kristus. Tetapi kenyataannya umat Tuhan masih banyak yang “mencla-mencle”. Seperti bunglon yang selalu berganti-ganti warna, demikian juga dengan orang Kristen zaman sekarang. Hari ini bisa berada di gereja, eh nanti malam sudah kelayapan di pub yang menyajikan tarian telanjang. Hari ini pakai baju putih lengkap, eh entar malam pakai baju yang robek sana-sini. Teladanilah Yesus, Sang Guru Besar kita. Alkitab berkata bahwa Dia belajar taat dan dengan sempurna ia berhasil melakukannya. Ketaatan-Nya memang menuntun kepada salib, tetapi kemuliaan-Nya setelah itu sungguh luar biasa. Berbagai kritikan, celaan, godaan, dsb itu tidaklah membelokkan hati-Nya.
Pandangan-Nya tetap lurus kepada Bapa-Nya. Kita mempunyai Tuan yang kita sanjung, Yesus Kristus. Apa saja yang menjadi perintah-Nya seharusnya kita turuti tanpa protes. Tetapi yang terjadi malahan Tuhan Yesus yang harus menuruti kita. Coba lihat saja cara Anda berdoa: “Tuhan, kalau Engkau tidak memberkati aku. Aku tidak mau ke gereja lagi!”
Renungan: Pengabdian itu penting, saudaraku. Anda tidak akan menjadi orang Kristen yang sejati sebelum Anda menyadari bahwa Anda adalah abdi Allah yang mengabdi pada Tuhan Yesus Kristus. Jangan menyebut diri umat Allah sebelum Anda mengerti kata “pengabdian”.
No comments:
Post a Comment