Sunday, October 25, 2015

Setia Dalam Panggilan

Ayat bacaan : Ibrani 8:7-9; Mikha 6:8 “………….sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka, demikian firman Tuhan” (Ibrani 8:9b).

Malam itu terjadi badai di Birmingham, Inggris, dan Hudson Taylor harus berkhotbah di kebaktian di ruang kelas Seven Street. Tuan rumah meyakinkan dia bahwa tak seorang pun yang akan menghadirinya di tengah cuaca badai seperti itu. Tetapi Taylor bersikeras untuk pergi. “Aku harus pergi meskipun yang datang cuma penjaga pintu.” Kurang dari selusin orang yang muncul, tetapi ibadah saat itu ditandai dengan kehadiran kuasa Allah yang luar biasa. Setengah dari orang-orang itu menjadi misionaris atau anak-anaknya yang menjadi misionaris; dan sisanya menjadi penopang bagi pelayanan China Inland Mission selama bertahan-tahun. Semuanya diawali dari kesetiaan……

Bangsa Israel seharusnya tidak usah mengalami penderitaan bila saja mereka mengambil keputusan untuk setia kepada Allah. Tetapi mereka menolak. Mereka tidak lagi setia kepada Tuhan, karena itu Allah mencerai-beraikan mereka ke ujung bumi. Lebih parah lagi Allah menolak mereka! Saya akan kaitkan kesetiaan ini tidak hanya dalam kehidupan kekristenan kita tetapi juga dalam panggilan kita. Saya terkesan dengan kisah di atas, mengenai kesetiaan Hudson Taylor yang tidak pantang mundur meskipun badai saat itu sedang murka. Ia masih saja memberitakan firman. Berkhotbah kepada segelintir orang! Pendeta yang berkhotbah kepada sedikit orang biasanya ogah-ogahan. Apalagi kalau persembahannya kecil. Lalu ada tren di kalangan jemaat Tuhan bahwa ada pendeta atau penginjil yang “bertarif”. Kata ini harus dibuang dari kamus gereja! Paulus adalah contoh hamba Tuhan yang taat dengan panggilannya sebagai rasul, guru, dan penginjil.

Jadi selama hidupnya ia tidak pernah menghimpun jemaat lalu digembalai sendiri. Yang dilakukannya adalah memilih para penatua untuk melanjutkan penggembalaannya itu. Ia konsisten dengan panggilannya itu. Kalau Anda mau berhasil dalam pelayanan, ketahuilah terlebih dahulu apa panggilan Allah dalam hidup Anda. Jangan memaksakan diri untuk menceburkan diri ke dalam pelayanan milik orang lain. Anda pasti gagal dan kecewa. Tetapi kalau Anda mau belajar setia dengan panggilan Anda, suatu hari Anda akan terkejut melihat buahnya.

Renungan: Mulai sekarang belajar setia dalam perkara-perkara kecil. Sebab mata Tuhan mengawasi bila Anda berbuat curang dan tidak setia dalam perkara-perkara kecil itu. Dan lihatlah Allah akan terus menyatakan wahyunya sehingga tambah hari Anda akan semakin melihat karya Allah dalam hidup Anda. Semakin Anda setia, semakin Anda melihat kemuliaan Allah.

No comments:

Post a Comment