Ayat Bacaan : 2 Petrus 2:4-5; Kejadian 6:9 “Dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik” (2 Petrus 2:5).
“Nuh, apa kau gila? Membuat bahtera besar di tengah hutan? Hoi…. Ada orang gila di sini….!” Teriakan ini menggema di seantero jagad. Orang-orang mengolok-olok Nuh. Apakah Nuh itu sudah pikun atau hilang ingatannya lalu membuat perahu besar, tapi di tengah hutan? Kalau ada orang yang patut disebut si pikun alim, itulah Nuh.
Sementara dunia berpesta pora sambil mengejek Nuh, tiba-tiba hujan turun. Hujan? Oh, itu menyenangkan sebab udara di luar pasti sejuk. Selama beberapa jam mereka bersuka ria, sementara hujan lebat mengguyur bumi. Satu hari, dua hari, hujan tidak berhenti. Mereka mulai panik, tetapi tidak terlalu panik. Lima hari, sepuluh hari, dan selama itu pula hujan tidak berhenti. Kepanikan luar biasa mulai terjadi. Banjir hebat nan dahsyat terjadi. Dan tidak ada makhluk hidup yang bertahan di tengah banjir hebat itu.
Apakah kejadian ini akan terulang? Tidak! Maksud saya, tidak dengan cara air bah ini, tetapi dengan cara lain yang lebih hebat. Dan seperti pada masa di mana Nuh hidup, demikian pula dengan apa yang terjadi menjelang kedatangan Kristus. Yesus berkata, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (Matius 24:37-39).
Ada dua kelompok pada saat itu, seperti pada zaman Nuh, yaitu kelompok yang tinggal di luar bahtera dan kelompok yang ada di dalam bahtera. Tidak ada kelompok ketiga! Sekarang tinggal ada dua pilihan, mengikuti perilaku orang dunia, atau hidup di dalam kebenaran seperti Nuh? Bila Anda mengikuti tata cara duniawi, maka teman Anda pasti banyak. Setiap orang akan menyanjung Anda. Namun jangan terkejut apabila kebinasaan datang dengan tiba-tiba.
Renungan: Jadilah seperti Nuh yang hidup di dalam kebenaran dan menjadi pemberita kebenaran. Kita hidup pada akhir zaman. Marilah berpacu dan mengejar perkara-perkara rohani, supaya saat akhir zaman nanti kita berada dalam bahtera itu. Keselamatan itu ada dalam bahtera Yesus Kristus.
No comments:
Post a Comment