Ayat Bacaan : Wahyu 16:1-7; Mazmur 7:12 ”Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: ”Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.” (Wahyu 16:1).
Waktu saya membaca ayat ini ada satu kata yang tiba-tiba muncul di dalam roh saya, kata tersebut adalah ”cawan.” Dalam bahasa Yunani ”cawan” ini adalah phiale [Inggris-vial] artinya ”lepek” mungkin kalau di-Indonesia-kan berbunyi ‘piala.’ Tetapi kata ”cawan” ini berbeda dengan ”cawan” yang diminum Yesus di taman Getzemani. ”Cawan” yang diminum Yesus adalah poterion [Inggris – Cup] artinya ”cangkir” yang membawa pembebasan dan keselamatan. Sedangkan phiale adalah cawan yang membawa kehancuran dan penghakiman.
Kata ”buli-buli” atau vial yang dipakai oleh Samuel untuk mengurapi Saul dengan minyak sebagai raja adalah sebuah cawan tempat minyak urapan disimpan. Kata tersebut adalah yang sama yang dipakai dalam Wahyu 16. Bedanya hanya pada fungsinya, yang satu cawan urapan dan yang lainnya cawan murka Allah. Ada tujuh cawan murka Allah yang ditumpahkan ke bumi ini. Setiap cawan berisikan murka Allah yang berbeda-beda.
Tentunya Allah punya alasan menumpahkan cawan murka-Nya ke atas bumi ini. Alasannya sangat klasik yaitu dosa. Bukan hanya sekedar dosa tetapi dosa yang telah membuat hati Allah tidak tenang bila tidak menumpahkan murka-Nya atau penghakiman-Nya. Allah bukan hanya Allah yang Maha Kasih tetapi Dia juga Allah yang Maha Adil. Setiap pelanggaran dan dosa harus dihukum itulah wujud manifestasikan keadilan-Nya.
Anda ingat kisah Ananias dan Safira? Karena kesalahannya mereka dihukum Tuhan. Dosa yang tidak diakui membawa cawan penghukuman. Memang cawan murka Allah seperti yang ada di dalam kitab Wahyu 16 akan terjadi nanti. Tetapi sebenarnya setiap kesalahan dan dosa yang tidak kita akui hanya akan membuat cawan itu terisi penghukuman bukan minyak urapan. Semakin banyak dosa yang kita lakukan dan tidak kita akui atau alias tidak bertobat maka isi cawan itu akan terus bertambah banyak hingga meluber yang pada akhirnya tertumpah atas hidup kita. Hidup kita akan terus menerus ada di bawah penghukuman dan kutuk. Memang di dalam Kristus tidak ada lagi penghukuman (Roma 8:1) tetapi hanya bagi mereka yang tidak hidup menurut daging.
Renungan: Anda ingat apa yang dikatakan Petrus, ”Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?” (1 Petrus 4:17). Jangan biarkan cawan penghakiman menimpa hidup Anda, tetapi biarlah kiranya cawan urapan dari Roh Kudus tercurah atas hidup Anda.
Anda bukan lagi orang terhukum, melainkan orang merdeka di dalam Kristus.
No comments:
Post a Comment