Monday, June 20, 2016

Hidup Tanpa Iblis

Ayat Bacaan : Wahyu 20:1-3; Yesaya 65:25 ” Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,” (Wahyu 20:1-2)

Bukankah selama ini kita menuduh iblis sebagai dalang segala kekacauan dan pemicu dosa? Memang. Dan secara jujur sebenarnya kita menginginkan dalam hidup ini satu kehidupan yang bebas dari iblis dan pengaruhnya. Bisa Anda bayangkan bagaimana kehidupan tanpa adanya iblis dan konco-konconya itu? Tentunya sangat menyenangkan bukan?

Itulah yang akan dilakukan Allah bagi bumi ini pada masa seribu tahun. Pada masa yang lalu iblis mengambil rupa seekor ular tetapi pada masa itu dia mengambil rupa seekor naga, itu menunjukkan bahwa manifestasi iblis menjadi semakin besar maka pada masa seribu tahun si ular tua itu benar-benar tidak berdaya alias mati kutu. Mengapa? Sebab dia diikat dan dimasukkan ke dalam jurang maut selama seribu tahun lamanya. 

Karena pada masa seribu tahun iblis tidak berkutik sama sekali maka saya percaya pada masa itu tidak akan ada yang namanya percekcokan ataupun kejahatan, diskotik, pelacuran, perjudian dan tempat-tempat maksiat lainnya. Mengapa? Sebab pertanyaan saya, apakah bisa berdiri diskotik, pelacuran, perjudian dan tempat-tempat maksiat lainnya tanpa kehadiran iblis? Tentu tidak! Sebab justru karena ada iblis maka diskotik, pelacuran, perjudian dan tempat-tempat maksiat lainnya berdiri. Dialah yang mempengaruhi dan yang memberikan inisiatif kepada manusia untuk mendirikan tempat-tempat tersebut serta membakar hawa nafsu manusia untuk membangun dan melakukannya. 

Memang masih ada orang berdosa di dalam kerajaan seribu tahun tetapi sifat dosa yang ada pada mereka sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa atau dengan kata lain padam. Karena pemicunya [iblis] sudah tidak ada. Sebaliknya dalam kerajaan seribu tahun hadirat dan kemuliaan Tuhanlah yang mendominasi bumi ini sebab Yesuslah yang menjadi Raja dan Pemimpinnya. Haleluya!

Atmosfir rohani dalam kerajaan seribu tahun adalah atmosfir surga. Tidak ada kegelapan sama sekali di dalamnya. Atmosfir yang demikian bukan hanya mempengaruhi manusianya untuk tidak berbuat dosa tetapi juga mempengaruhi alam dan lingkungannya serta flora dan faunanya yang bersahabat dengan manusia. Semuanya ini karena hadirat Allah saja. Inilah kerajaan tanpa iblis. Hidup tanpa iblis. 

Renungan: Apakah Yesus menginginkan suasana seperti itu? Tidak usah ditanya, Yesus pasti menginginkannya. Bila Yesus menginginkannya mulai sekarang persiapkan diri dengan hidup kudus dan berkenan kepada Yesus. Sebab hanya mereka yang hidup kudus yang akan diangkat hidup-hidup dan memerintah bersama Yesus. Haleluyah!!!

Tanpa iblis dosa menjadi mati, tanpa Yesus hidup menjadi mati.

No comments:

Post a Comment