Saturday, June 18, 2016

Jubah Berdarah

Ayat Bacaan :  Wahyu 19:11-16; Yesaya 53:7 ”Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: ”Firman Allah” (Wahyu 19:13).

Yesus Kristus memiliki banyak sebutan di dalam Alkitab. Bila kita membaca semua 66 kitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru maka kita akan menemukan bahwa setiap kitab berbicara tentang Yesus dengan sebutan yang berbeda-beda baik secara tipologi maupun secara wujud pribadi. Contoh, dalam kitab Kejadian YESUS digambarkan sebagai Domba di atas mezbah Abraham. Dalam kitab Wahyu YESUS disebut sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala Tuhan.

Setiap sebutan menunjukkan siapa Yesus Kristus itu sebenarnya. Jadi bila kita menyebut nama Tuhan Yesus, maka  itu sudah meliputi semua sebutan yang dimiliki Yesus seperti yang dicatat di dalam Alkitab.  Dalam renungan kita hari ini kita mengenal bahwa Yesus Kristus nama-Nya adalah FIRMAN ALLAH [LOGOS]. Mengapa? Sebab dari awalnya Dia adalah memang FIRMAN ALLAH. Ingat apa yang dikatakan Injil Yohanes 1:1-3, ”Pada mulanya [sebelum segala sesuatunya ada yang ada] adalah Firman [YESUS]; Firman [YESUS] itu bersama-sama dengan Allah dan Firman [YESUS] itu adalah Allah. Ia [YESUS] pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” 

Tetapi FIRMAN ALLAH itu telah menjadi manusia yang tidak berdosa. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Dia mempersembahkan tubuh-Nya untuk mati di atas kayu salib demi dosa kita. Dan pada hari ke-3 Dia bangkit dari kematian. Empat puluh hari kemudian Dia naik ke surga, kembali ke asalnya. Tetapi jangan lupa bahwa semua yang pernah Dia lakukan selama menjadi manusia tidak pernah hilang. Semuanya itu dicatat, direkam dan diabadikan di surga. Oleh sebab itu ayat di atas mencatat, ”Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah...” Jubah di sini berbicara perbuatan atau karya Yesus. Dan jubah inilah yang kemudian dicelupkan ke dalam darah-Nya sendiri, membuktikan bahwa karya kematian-Nya bagi dosa manusia sekali dan untuk selamanya tetap dikenang hingga kekekalan.

Sekalipun Dia menjadi manusia Dia tetap FIRMAN ALLAH. Sekalipun Dia telah bangkit dari kematian, kematian-Nya tidak pernah dilupakan. Dampak kematian-Nya bukan hanya mempengaruhi bumi tetapi juga mempengaruhi surga. 

Renungan: Sekarang bukan hanya FIRMAN ALLAH menjadi manusia tetapi FIRMAN ALLAH harus menjadi hidup kita dan mendarah daging dalam hidup kita sehingga perkataan dan tingkah laku kita berasal dari FIRMAN ALLAH. Itu adalah perkara yang tidak mudah untuk dilakukan namun hal itu harus dilakukan bila kita ingin menang. 

Yesus adalah ”Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”

No comments:

Post a Comment