Ayat Bacaan : Kejadian 46:1-34; 1 Timotius 3:12 “Kemudian berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya dan kepada keluarga ayahnya itu: "Aku mau menghadap Firaun dan memberitahukan kepadanya: Saudara-saudaraku dan keluarga ayahku, yang tinggal di tanah Kanaan, telah datang kepadaku; orang-orang itu gembala kambing domba, sebab mereka itu pemelihara ternak, dan kambing dombanya, lembu sapinya dan segala miliknya telah dibawa mereka.” (Kej. 46:31,32)
Prioritas hidup kita yang terutama adalah melayani Tuhan seperti memuji dan menyembahnya di dalam doa, serta hidup di dalam kebenaran-Nya, dan selanjutnya adalah melayani keluarga. Seringkali orang Kristen terjebak untuk melayani apa yang menurutnya melayani Tuhan, padahal sebenarnya tidak demikian. Ada banyak orang kristen yang masih melayani dirinya sendiri dan bersembunyi di dibalik kata “melayani Tuhan.” Ada juga yang aktif melayani terjebak ke dalam aktifitas kerohanian tetapi mulai melupakan jam-jam doanya. Alhasil mereka terjebak dalam alur pemuliaan diri sendiri, berikutnya saling berlomba untuk mencari nama, mencari reputasi dan meninggalkan karakter ilahi. Di sisi lain ada orang kristen yang bekerja dengan giat dan tekun di bidang usahanya untuk menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarganya, berikutnya juga terjebak dalam kompetisi untuk meraih prestasi, dan melupakan melayani keluarga. Akibatnya konflik mulai muncul, suami istri saling menuntut, anak-anak seringkali menjadi korban, kurang perhatian dan kasih sayang.
Yusuf di tengah-tengah kesibukannya sebagai penguasa Mesir patut dijadikan contoh. Ia tidak bertekun membangun prestasi, reputasi dan popularitas, sebab ia tahu semua yang didapatnya hanyalah kasih karunia Tuhan, tidak ada alasan baginya untuk menyombongkan diri. Ia tahu rancangan Tuhan di dalam hidupnya bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang di sekelilingnya, bagi umat Israel, dan juga bagi keluaganya. Ia bisa membagi prioritasnya, dan ia memberi waktu di tengah kesibukannya untuk memikirkan keluarganya. Apa yang dilakukan Yusuf ini bukan nepotisme atau kolusi. Saat itu ia memohon kepada Firaun untuk menampung keluarga dan bangsa Israel di Mesir, sebab di daerah ayahnya ada kelaparan.
Renungan: Di sela-sela kesibukan kita, Allah menghendaki supaya setiap orang percaya tidak lupa melayani keluarganya, selain kebutuhan jasmani juga mencukupi kebutuhan jiwani dan rohaninya (1Timotius 3:12).
Luangkan banyak waktu untuk membangun keluarga Allah.
No comments:
Post a Comment