Ayat Bacaan : Keluaran 35:4-29; 2 Korintus 9:7
“Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN: emas, perak, tembaga”
(Keluaran 35:5).
Kita harus belajar untuk selalu memberi. Firman Tuhan berkata, “…. Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” (Kisah Rasul 20:35). Dan berilah dengan kerelaan hati kepada Tuhan.
Suatu hari seorang ibu membawa anaknya melihat film “Cinderella” di sebuah bioskop pada hari Sabtu malam. Harga tiket adalah sepuluh ribu perorang. Si anak menyaksikan ibunya mengambil dua lembar uang sepuluh ribuan lalu diberikan kepada penjaga tiket. Dan penjaga itu memberikan dua tiket kepada mereka.
Keesokan harinya ibu ini mengajak anaknya pergi ke gereja. Ketika saat pemberian kolekte dijalankan, anak itu melihat ibunya mengeluarkan uang seribu rupiah lalu dimasukkan ke dalam kantong persembahan. Anak itu lalu meminta ibunya mendekat kepadanya, lalu anak itu berbisik, “Ma, gereja lebih murah ya daripada bioskop?”
Saudara, dalam Perjanjian Lama Anda akan menemukan banyak kata “persembahan” ataupun “korban”. Ini menunjukkan bahwa Allah ingin kita selalu memberi dan berkorban. Selama ini konsep dunia adalah “terima”. Dunia menganggap dengan semakin banyak kita menerima, maka semakin kita berbahagia. Tidak! Yang benar Alkitab yang berkata bahwa terlebih berkat memberi daripada menerima. Dengan memberi Anda menjadi berkat. Dengan memberi Anda menunjukkan kepada dunia bahwa Allah baik. Dengan memberi Anda memiliki sifat Allah yang suka memberi. Sebab “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang….” (Yakobus 1:17).
Dan kalau Anda memberikan sesuatu kepada Tuhan, lakukanlah dengan segenap hati dan dengan kerelaan hati Anda. Percayakah kalau persembahan yang masuk di dalam gereja tidak sepenuhnya lahir dari hati yang murni dan penuh kerelaan? Sebagian ada yang terpaksa atau sambil bersungut-sungut, sebab saat itu ibu mertua Anda sedang duduk persis di sebelah Anda. Kalau memberi ya berilah dengan rela hati. Allah akan memberkati orang seperti ini, seperti Alkitab katakan, “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (2 Korintus 9:7).
Renungan:
Tuhan tidak akan melupakan setiap pemberian. Anda ingat dengan seorang janda yang memasukkan uangnya yang bernilai kecil ke dalam Bait Allah (Markus 12:41-44)? Siapa sangka Tuhan Yesus memberhatikan persembahan yang kecil yang lahir dari hati yang tulus itu?
Persembahan seribu rupiah ditambah dengan hati yang rela lebih tinggi nilainya daripada persembahan sejuta tapi dengan keterpaksaan.
No comments:
Post a Comment