Wednesday, December 7, 2016

Masuklah Dalam Sabat Allah

Ayat Bacaan : Keluaran 35:1-3; Lukas 6:5
“Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata  kepada mereka: “Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan. Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat,  hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan  pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati” 
(Keluaran 35:1-2)

Bagi orang Israel hari sabat adalah hari perhentian yang jatuh pada hari ketujuh seperti yang diperintahkan oleh Allah. Sebab pada hari itu semua aktivas harus berhenti total baik itu manusia atau hewan. Hari itu menjadi hari perhentian penuh bagi Tuhan sebab arti “sabat” adalah “perhentian.” 

Tentu ada alasan dan tujuannya Allah memerintahkan orang Israel menguduskan hari ketujuh tersebut. Pertama adalah alasan kesehatan tubuh. Allah tahu batas kemampuan tubuh manusia yang diciptakan-Nya itu. Tanpa istirahat tubuh manusia pasti akan rentan sakit dan lebih cepat menjadi tanah alias mati. Oleh sebab itu Allah memberikan waktu istirahat atau perhentian bagi tubuh mereka yang telah bekerja selama enam hari penuh. 

Kedua adalah alasan rohani. Sebab pada hari itu mereka sepenuhnya harus memfokuskan diri mereka pada perkara-perkara rohani. Hari itu menjadi hari untuk mengecek kondisi rohani mereka dan hubungan mereka dengan Tuhan. Mungkin selama enam hari mereka melakukan kesalahan dengan melanggar hukum Taurat. Oleh sebab itu pada hari ketujuh itulah mereka berkesempatan mengadakan pemberesan dengan Tuhan.

Itu semua adalah gambaran dari sabat yang sebenarnya. Bagaimana dengan sabat kita yang sebenarnya? Apakah sabat kita hari Minggu? Bisa juga. Tetapi sabat yang sebenarnya bagi kita tidak lagi menunjuk hari tertentu meskipun hari libur kita adalah hari Minggu. Seperti arti dari ‘sabat’ yaitu ‘perhentian’ itu berarti sabat bagi kita adalah kita berhenti mengandalkan kekuatan diri kita sendiri sebagai gantinya kita mengandalkan kemampuan dan kekuatan Tuhan. Sabat berarti kita berhenti hidup dalam daging sebagai gantinya hidup dalam roh.

Mengandalkan Tuhan dan hidup dalam roh kan tidak kita lakukan pada hari-hari tertentu saja. Itu harus kita lakukan setiap hari bahkan sepanjang umur hidup kita. Oleh sebab itu bagi kita setiap hari adalah sabat. Mengapa kita capek, lelah mengiring Tuhan? Karena kita tidak masuk dalam perhentian Allah. Kita tidak masuk dalam penyediaan Allah.

Renungan:
Bukankah Tuhan sudah memberikan kepada Anda Roh Kudus-Nya sebagai penolong, dan penghibur? Mengapa Anda tidak bergantung dan mengandalkan Dia saja? Tinggallah di dalam Dia. Hiduplah bersama dengan Dia setiap hari. Berarti Anda sudah masuk dalam sabat Tuhan maka roh, jiwa tubuh akan terpelihara dengan sempurna.

Allah adalah Sabat Anda.

No comments:

Post a Comment