Tuesday, December 6, 2016

Dua Sisi Bertolak Belakang

Ayat Bacaan : Keluaran 34:1-35; 1 Tesalonika 5:9
“Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” 
(Keluaran 34:6).

Musa mendapatkan kesempatan istimewa untuk bertemu dengan Allah. Pengalamannya sungguh luar biasa dan tidak semua orang yang dapat menikmati kesempatan seperti itu. Dan ketika Allah melawatinya dan berjalan di depannya, apa yang keluar dari mulut Musa merupakan wahyu yang menunjukkan keberadaan Allah. Marilah kita melihat dua sisi yang “bertolak belakang” dari karakter Allah:
  • Pertama, Dia adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa …..” (Keluaran 34:6, 7). Secara singkat, Dia adalah Allah yang penuh kasih dan telah “habis-habisan” mengasihi kita. Bukankah dengan mengutus Yesus yang rela mati buat kita itu membuktikan bahwa Dia telah “habis-habisan” mengasihi kita? Begitu besar kasihnya kepada kita, sampai-sampai setiap hari Ia harus mengeluarkan “grasi” kepada jutaan manusia yang datang kepada-Nya dalam penyesalan. Begitu sibuknya Allah mengampuni Anda, namun Ia senang melakukannya. Ia menyukai orang yang bertobat. Ingatlah, Tuhan menyukai orang yang setia yang memegang teguh perjanjiannya. Berkat tidak akan habis-habisnya menghujani rumah orang benar.
  • Kedua, Dia adalah Allah yang tidak  “….. sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya” (ayat 7). Bagi Tuhan, berurusan dengan orang berdosa yang tidak mau bertobat, kalau saya pakai istilah modern, amat menjengkelkan. Coba saja Anda yang mempunyai anak yang selalu melakukan kesalahan-kesalahan yang sama dan berulang-ulang. Bagaimana perasaan Anda? Marah dan marah! Allah memang dengan royal menyebarkan pengampunan, tetapi kepada orang berdosa yang tidak bertobat, Allah mempunyai cara sendiri. Nabi Nahum mengungkapkan suatu istilah yang mungkin akan mengundang protes kita, “Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. Tuhan itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya” (Nahum 1:2). Tetapi jangan bayangkan bahwa Allah itu kejam! Itu merupakan konsekuensi dari kasih-Nya yang ditolak dan anugerah-Nya yang diinjak-injak.


Renungan:
Dua sisi Allah telah kita pahami. Buatlah pengertian dan pemahaman yang seimbang mengenai hal ini, supaya hidup Anda semakin bersungguh-sungguh di dalam Dia. Dan camkan bahwa Allah tidak menghendaki kita ditimpa murka (1 Tesanolika 5:9).

Kekerasan Allah tergantung dari manusia itu sendiri.

No comments:

Post a Comment