Ayat Bacaan : Imamat 27:1-34; Kisah 18:18
“TUHAN berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu, maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus”
(Imamat 27:1-3).
Ada hal penting yang perlu kita pahami kalau kita mau hidup diberkati Tuhan selama menumpang di dunia ini, yaitu “komitmen.” Orang boleh rajin melayani, berdoa dan baca Alkitab, tetapi jika tidak komitmen hidup di dalam kekudusan Allah percuma. Orang bisa saja berbicara tentang Injil, tetapi jika orang itu sendiri tidak menjadi pembawa kabar baik juga sia-sia. Kalau kita berbicara tentang Injil, maka hidup kita pun juga Injil, artinya hidup kita sehari-hari harus diwarnai dengan karakter yang baik, mulut kita tidak ada gosip, tidak ada dusta, tidak ada tipu muslihat terlebih fitnah. Supaya kita tidak disebut sebagai orang yang munafik.
Di dalam pasal ini Allah sedang menyatakan perintah-Nya kepada Musa tentang “nazar”. Hal ini diatur oleh Tuhan, supaya umat-Nya tidak sembarangan bernazar. Allah mau ditengah-tengah umat-Nya ada keteraturan hidup ibadah, karenanya Allah mengatur dan memberi petunjuk bagaimana bernazar.
Kata “nazar” berasal dari kata “nadar” artinya “janji,” yaitu berjanji kepada Allah. Misalnya jika doanya dikabulkan, maka ia akan mempersembahkan rumahnya atau ladangnya. Perhatikan nats berikut ini: “Apabila seorang menguduskan rumahnya sebagai persembahan kudus bagi TUHAN, maka imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti nilai yang ditetapkan imam demikianlah harus dipegang teguh” (Imamat 27:14).
Nah, komitmen untuk mempersembahkan rumah atau ladang inilah yang disebut sedang bernazar. Jadi pada prinsipnya bernazar itu membangun suatu komitmen kepada Allah. Sama seperti ketika Allah menyatakan perjanjian-Nya kepada umat-Nya itu artinya Allah komitmen kepada kita, yaitu komitmen memberkati, komitmen melindungi, komitmen mencukupi, komitmen menyertai dan komitmen membawa kita ke tanah perjanjian yaitu Yerusalem baru.
Allah mau dengan perjanjian yang ditetapkan-Nya kita membangun suatu komitmen, pun sebaliknya jika kita berjanji atau membuat nazar, maka kita pun harus komitmen untuk melaksanakan janji kita (Kisah Para Rasul 18:18).
Renungan:
Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman (Yakobus 5:12)
Bangun komitmenmu dengan Allah sebab Ia sangat komitmen dengan perjanjian-Nya.
No comments:
Post a Comment