Thursday, February 16, 2017

Mengintai

Ayat Bacaan : Bilangan 13:1-33; Markus 11:23, 24
TUHAN berfirman kepada Musa: “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka.” 
(Bilangan 13:1-2)

Allah berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel. Namun sebelum mereka menduduki, mereka terlebih dahulu harus mengadakan pengintaian. Oleh sebab itu Musa melepas 12 spionasenya untuk mengintai tanah Kanaan – tanah yang dijanjikan Allah untuk dimiliki oleh orang Israel. 

Pengintaian ini sangat diperlukan dengan tujuan untuk mengamat-amati: “bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak; dan bagaimana negeri yang didiaminya, apakah baik atau buruk, bagaimana kota-kota yang didiaminya, apakah mereka diam di tempat-tempat yang terbuka atau di tempat-tempat yang berkubu, dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah ada di sana pohon-pohonan atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah sedikit dari hasil negeri itu.”

Maksud Allah memerintahkan mereka untuk mengintai bukan untuk menakut-nakuti tetapi supaya mereka tahu dengan mata kepala mereka sendiri bahwa apa yang dijanjikan Allah itu baik. Dan supaya iman mereka berkobar-kobar sehingga mereka siap untuk menduduki tanah perjanjian itu. Sebab bila mereka tidak memiliki iman tidak mungkin mereka bisa menaklukkan penduduk asli Kanaan yang notabene keturunan raksasa.

Bukankah kita juga memiliki janji-janji Allah seperti yang dijanjikan-Nya kepada kita di dalam firman-Nya? Tetapi ada banyak anak-anak Tuhan tidak bisa menikmati janji-janji Allah tersebut. Mengapa ? Karena mereka tidak pernah “mengintai” janji-janji Allah alias membaca dan merenungkan firman Allah. 

Bagaimana kita tahu bahwa Allah berjanji menyembuhkan, menyelamatkan, memberkati dan memelihara hidup kita bila kita tidak pernah membaca dan merenungan janji-janji-Nya? Dengan “mengintai” janji-janji Allah, Anda akan tahu bahwa Allah berjanji dan bila Anda sudah tahu maka iman itu akan lahir di dalam hati atau roh Anda.

Dengan “mengintai” itu juga berarti mereka memindahkan tanah Kanaan ke dalam hati mereka untuk mereka miliki. Demikian juga janji-janji Allah yang ada di dalam Alkitab harus kita “intai” agar pindah dari tulisan-tulisan di atas kertas  masuk ke dalam hati atau roh kita menjadi kenyataan.

Renungan:
Mereka mengintai selama 40 hari tetapi kita “mengintai” setiap hari. Tiada hari tanpa “pengintaian.” Berhenti “mengintai” berarti Anda tidak tertarik dengan janji-janji Allah. Pekerjaan “mengintai” janji-janji adalah pekerjaan memberikan makan bagi iman Anda. Semakin Anda “mengintai” janji-janji Allah iman Anda pasti akan bertambah kuat. 

Mulut untuk berkata-kata, mata untuk melihat, janji Allah untuk direnungkan dan dialami.

No comments:

Post a Comment