Ayat Bacaan :Bilangan 4:1-49; Kisah 6:4
“Tetapi Eleazar, anak imam Harun, bertanggung jawab atas minyak untuk penerangan, ukupan dari wangi-wangian, korban sajian yang tetap dan minyak urapan; ia bertanggung jawab atas segenap Kemah Suci dan segala isinya, yakni barang-barang kudus dan perabotannya”
(Bilangan 4:16).
Tabernakel harus dirawat dan dijaga. Para imam bertanggung jawab untuk hal itu. Eleazar dipilih untuk melakukan tugas itu sebab dia adalah pemimpin tertinggi orang Lewi (Bilangan 3:32). Dalam gereja para pelayan Tuhan bertanggung jawab untuk menjaga minyak, menyediakan ukupan, korban sajian, dan minyak urapan. Supaya seluruh tata cara dan peraturan dalam Tabernakel dikerjakan dengan baik dan hadirat Allah tetap memenuhi Tabernakel. Dengan kata lain penyertaan Tuhan tetap ada pada bangsa Israel. Dan mereka yang dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan dan yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Allah, maka hidup mereka sudah sepenuhnya ditaruh di atas mezbah. Segala hati, pikiran, dan segenap hidupnya untuk menyelenggarakan peribadahan.
Akhir-akhir ini memang terdengar nada sumbang mengenai kehidupan para hamba Tuhan. Saya tidak bermaksud menghakimi, namun tugas sebagai penjaga minyak supaya gereja Tuhan dipenuhi dengan urapan Allah tidak lagi mendapatkan prioritas utama. Gereja sudah banyak yang terlalu berfokus kepada perkara-perkara duniawi. Kini tidak lagi memusatkan diri pada minyak (berbicara mengenai urapan), korban sajian (berbicara mengenai pujian), dan ukupan (berbicara mengenai penyembahan). Kalau gereja tidak lagi dipenuhi dengan urapan, pujian, dan penyembahan, maka tidak ada kuasa di dalam gereja. Kalau Anda adalah hamba Tuhan yang dipanggil Allah untuk bertugas di gereja, maka kita bertanggung jawab untuk menyediakan minyak serta pujian dan penyembahan yang berkuasa kepada jemaat Tuhan.
Kita hendaknya menjauhkan diri dari perkara-perkara duniawi dan tidak lagi mementingkan hal-hal yang bersifat materi, meskipun tentu saja kita masih membutuhkannya, namun jangan dijadikan prioritas utama. Lihatlah gereja mula-mula yang dipenuhi dengan kuasa. Mengapa ada kuasa? Sebab mereka memusatkan diri pada perkara-perkara rohani dan penyelenggaraan peribadahan (Kisah Para Rasul 6:4).
Renungan:
Gereja yang benar adalah gereja yang penuh kuasa, bukan sekedar kebaktian saja. Siapa yang bertanggung jawab untuk menjaga minyak dalam gereja? Kita semua, terutama para pelayan Tuhan.
Gereja tanpa “minyak” ibarat mobil yang kehabisan oli.
No comments:
Post a Comment