Ayat Bacaan : Bilangan 7:1-89; 2 Korintus 9:6-8
“maka para pemimpin Israel, para kepala suku mereka, mempersembahkan persembahan. Mereka itu ialah para pemimpin suku yang bertanggung jawab atas pencatatan itu”
(Bilangan 7:2).
Betapa gembira seluruh rakyat Israel ketika Tabernakel selesai dibangun. Ini bukan sekedar bangunan yang megah, tetapi sekaligus sebagai tempat pertemuan antara mereka dengan Allah. Anda pernah melihat suatu kegembiraan yang melibatkan seluruh bangsa? Anda pernah melihat sebuah negara yang misalnya berhasil menjuarai sepak bola? Betapa meluapnya sukacita mereka. Jalan-jalan penuh dengan orang-orang yang berpawai. Meski hanya sebuah kemenangan olah raga, namun dampaknya luar biasa.
Saya merasakan kegembiraan yang besar ketika bangsa Israel melihat bahwa Tabernakel selesai dibuat. Dan ekspresi yang ditunjukkan adalah dengan memberikan persembahan.
Kita berbicara mengenai persembahan. Ada bermacam-macam alasan orang memberikan persembahan. Luapan sukacita yang memenuhi hati orang Kristen biasanya dibarengi dengan pemberian persembahan, entah itu dengan mengadakan ucapan syukur di rumah atau memberikan uang ke dalam kantong persembahan. Tetapi apapun bentuk persembahan itu, saya yakin Tuhan senang.
Alkitab berkata, “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit
juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan” (2 Korintus 9:6-8).
Ada syarat bagi orang yang hendak memberikan persembahan kepada Tuhan. Syarat memberikan persembahan adalah rela hati. Jangan dengan sedih hati atau karena paksaan. Dan jangan pula karena terpaksa, sebab Allah tidak pernah memberikan kepada Anda dengan terpaksa. Saat Bapa mengutus Yesus pun, Ia tidak melakukannya dengan terpaksa. Dia melakukannya dengan rela hati, supaya manusia diselamatkan.
Saudara, ada banyak alasan untuk membawa korban kepada Allah. Hidup Anda dan segenap kekayaan Anda dapat Anda berikan kepada Allah. Tetapi satu hal yang harus dicamkan bahwa memberi harus dibarengi dengan hati yang penuh sukacita.
Renungan:
Berikanlah yang terbaik kepada Allah, sebab Yesus, yang terbaik, sudah diberikan kepada kita. Dan melalui persembahan kita kiranya nama Allah dimuliakan!
Hati yang mengasihi Yesus memberikan yang terbaik kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment