Ayat Bacaan : Ulangan 1:19-33; Yohanes 11:40
“Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka. TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu”
(Ulangan 1:29, 30).
Kita tahu cerita tentang dua belas pengintai: dua orang memberikan laporan positif, tetapi 10 orang memberikan laporan negatif. Setelah mereka kembali ke perkemahan orang Israel, ternyata laporan sepuluh orang ini lebih manjur, sebab semua orang Israel berteriak dalam ketakutan.
Dalam situasi seperti mereka, yakni situasi di mana mereka hanya mengandalkan peralatan militer yang sederhana dengan kenyataan bahwa mereka adalah bangsa yang baru, tak ayal lagi ini menimbulkan keresahan nasional. Serentak saat itu terjadilah apa yang dinamakan dengan krisis iman. Tidak ada satu pun orang yang mampu meyakinkan bangsa itu, kecuali Musa, Harun, Yosua, dan Kaleb, bahwa Allah pasti menyerahkan tanah Kanaan kepada mereka. Bilamana semua orang tidak lagi menaruh imannya kepada Allah, maka kemenangan tinggallah angan-angan belaka.
Bangsa Israel melupakan sama sekali perbuatan tangan Allah saat Ia menghancurkan tentara Mesir dengan menenggelamkan mereka di dasar laut Teberau. Mereka juga melupakan bagaimana Allah memimpin mereka dengan tiang awan dan tiang api. Pendek kata, segala mujizat yang pernah dinyatakan di hadapan mereka itu bak asap yang dihembuskan angin kencang. Tak tersisa! Tidak ada iman! Tidak ada keyakinan! Tidak ada setitik pun kepercayaan!
Bilamana itu terjadi, maka Allah murka dengan bangsa ini. Tak ada satupun dari pengintai yang bimbang itu yang memasuki tanah Kanaan bersama dengan orang-orang yang bimbang. Orang yang bimbang adalah orang yang kalah.
Mantapkan kepercayaan Anda di dalam Allah. Teladanilah Yosua dan Kaleb yang tidak memandang tanah Kanaan dengan kacamata mereka sendiri, tetapi dengan kacamata iman. Mereka melihat kekuatan Allah. Itulah yang menjadi inti persoalan. Kesepuluh peragu itu melihat kekuatan musuh, tetapi Yosua dan Kaleb (dan Anda?) memandang kekuatan Allah. Sekali Anda menaruh kepercayaan kepada Allah, Anda akan melihat kemuliaan Allah (Yohanes 11:40).
Anda mau jadi peragu atau pemenang ? Sikap seorang pemenang adalah menaruh imannya kepada Allah, tidak peduli musuh sekuat apapun yang mereka hadapi.
Renungan:
Hiduplah dengan keyakinan penuh bahwa kemenangan sudah menjadi milik Anda, meskipun Anda seperti berhadapan dengan para raksasa.
Peragu melihat raksasa, pemenang melihat Allah.
No comments:
Post a Comment