Sunday, March 19, 2017

Kesehatian

Ayat Bacaan : Bilangan 32:1-42; Matius 5:20
“Jawab Musa kepada bani Gad dan bani Ruben itu: Masakkan saudara-saudaramu pergi berperang dan kamu tinggal disini?” 
(Bilangan 32:6)

Menjadi orang Kristen bukanlah hal yang sulit, tetapi untuk menjadi Kristen sejati seseorang harus berani mengorbankan sesuatu dalam hidupnya. Orang Kristen seringkali menjalani hidupnya dengan rutinisme agama, tanpa memperhatikan hal-hal penting yang Tuhan inginkan.

Tidak heran jika banyak orang Kristen yang maju mundur dalam perjalanan kerohaniannya. Suatu hal yang Tuhan inginkan untuk selalu menjadi prinsip hidup Kristen adalah KESEHATIAN. Ayat yang kita baca di atas berbicara tentang pendudukan orang Israel terhadap tanah Kanaan yang Tuhan janjikan kepada mereka. Dua suku: Gad dan Ruben memilih untuk tidak masuk ke tanah perjanjian itu karena mereka melihat tanah di seberang sungai Yordan baik untuk peternakan mereka. Hal ini merupakan kesalahan sehingga Musa menegor mereka (Bilangan 32:6). Inti dari tegoran Musa adalah mereka tidak memiliki kesehatian dengan saudara-saudara mereka yang lainnya. Ketika melihat suatu keadaan yang baik, mereka melupakan kewajiban mereka untuk terus sehati dan saling peduli satu dengan yang lainnya (sekalipun mereka bertobat).

Keadaan ini sangat sering terjadi dan menjadi kebiasaan hidup orang Kristen. Ketika seseorang menjadi Kristen yang diberkati Tuhan dan ia menjadi seorang yang “aman” dalam segala hal, sangat sulit untuk mengingat apalagi membantu kesusahan saudara Kristen yang lainnya. Ia berpikir bahwa: “Saya aman dan saya akan tenang dalam keamanan saya.” Sementara di luar sana masih sangat banyak orang yang perlu untuk dibantu dan diberikan perhatian. Tuhan menginginkan kita untuk tidak larut dalam ketenangan dan kedamaian yang diberikan-Nya kepada kita. Tapi Ia menginginkan agar kita memiliki hati yang seperti hati-Nya, sebab Yesus tidak tinggal tenang dalam keilahian-Nya yang Agung, tapi mata-Nya selalu memandang dan menolong orang yang lemah. Adalah suatu kejahatan di mata Tuhan jika kita tinggal tenang dan membiarkan orang lain dalam kemalangan mereka, padahal kita sanggup untuk memberikan pertolongan yang berarti bagi mereka. Yesus berkata bahwa: “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk dalam kerajaan Sorga” (Matius 5:20). Jika kita hidup tanpa ada rasa peduli dengan orang lain, hanya mementingkan kesenangan pribadi dalam arti kita tidak memiliki kesehatian dengan orang Kristen yang lain, maka kita tidak ada bedanya dengan ahli Taurat dan orang Farisi.   

Renungan:
Jadilah orang Kristen yang hidup dalam kesehatian dengan orang lain, peduli terhadap masalah orang lain dan jangan hanyut dalam kedamaian kita sendiri, karena Tuhan memberikan kita kedamaian untuk dapat menolong orang yang berada dalam kesusahan.     

Kesehatian membawa kemenangan. 

No comments:

Post a Comment