Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 15:1-20; Roma 8:31“Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu” (Hakim-Hakim 15:15).
Kejadian aneh terjadi di sini. 3.000 orang Yahudi takut menghadapi 1.000 orang Filistin. Karena itu ke-3.000 orang tersebut ramai-ramai mendatangi Simson sebab orang Filistin mengincarnya. Tetapi satu orang ini: Simson, sama sekali tidak takut menghadapi seribu orang Filistin. Dan kita lihat bagaimana Allah yang menyertai-Nya memberikan kekuatan kepadanya. Dan Alkitab mencatat Simson hanya dengan bersenjatakan tulang rahang keledai memukul mati seribu orang Filistin.
Bila Allah menyertai kita, masih adakah alasan untuk takut?
Di tangan Simson yang diurapi Allah, tulang rahang keledai menjadi senjata yang luar biasa. Kuncinya adalah penyertaan Allah. Sebab Alkitab berkata, “Setelah ia sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya” (ayat 14). Kuasa Tuhan atas Simson - itulah kuncinya menghancurkan seribu orang Filistin tersebut.
Paulus berkata, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita” (Roma 8:31)?
Sekarang ada dua pilihan bagi kita : menjadi pengecut seperti 3.000 orang Yahudi, atau seperti Simson yang berani melawan orang Filistin? Kuncinya bukanlah terletak pada kekuatan atau kemampuan kita, melainkan Allah. Percayakah kita bahwa semut kecil yang diberi kekuatan Allah akan memampukan dia mengangkat seekor gajah? Ini seperti tenaga ekstra yang diinjeksikan ke dalam tubuh seseorang. Dan lihatlah Simson yang manusia biasa tetapi menjadi perkasa karena kemampuan Allah diinjeksikan di dalam dirinya.
Kita menjadi manusia perkasa bila Allah bersama kita. Urapan itu akan mengubah kita menjadi seperti “Simson.” Jadi tidak perlu lagi menjadi takut. Bila kita takut, iblis pasti bergembira ria.
Renungan:
Bila Allah bersama kita, masih adakah yang membuat kita takut? Ketakutan itu hanya akan menyengsarakan kita. Jadi bebaslah dari rasa takut dan lihatlah Allah yang bersama dengan kita.
Keberanian tidak datang secara kebetulan, melainkan karena kita tahu siapa yang membela kita.
No comments:
Post a Comment