Ayat Bacaan : 1 Samuel 16:14-23; 1 Yohanes 2:20
“Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: “Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau; baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman.” (1 Samuel 16:16)
Kecapi adalah alat musik yang sangat terkenal pada zaman Daud. Anggap saja kalau zaman sekarang adalah gitar. Mungkin ada banyak kecapi pada waktu itu tetapi mengapa hanya kecapinya Daud saja yang bisa mengusir roh jahat yang selalu mengganggu raja Saul? Apakah karena kecapinya dibuat secara khusus? Saya kira tidak. Bukan kualitas alatnya yang membuat roh jahat itu pergi meskipun hal itu tidak bisa dipungkiri. Tetapi tergantung siapa yang memainkannya.
Anda boleh membeli alat musik gitar yang harganya mungkin ratusan juta rupiah tetapi kalau kita tidak bisa memainkannya sama saja kita membeli gitar yang mereknya tidak terkenal. Tetapi coba kalau yang memainkannya adalah orang yang sangat ahli pasti jadinya akan lain.
Karena Daud yang memainkan kecapi maka roh jahat itu undur dari pada raja Saul. Mengapa demikian? Disamping Daud ahli memaikan kecapi, hidupnya Daud juga diurapi dan disertai Tuhan. “.....Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia [Daud] seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia” (ayat 18).
Hidupnya yang diurapi dan disertai Tuhanlah yang menjadikan suara kecapi Daud berkuasa atas roh jahat. Roh jahat tidak takut dengan hal-hal yang lahirah, roh jahat hanya takut dengan kuasa Tuhan.
Sering kali orang percaya terlalu terfokus pada hal-hal lahirah saja lupa membangun satu kehidupan yang berkuasa dan berpengaruh [menjadi berkat] bagi orang lain sehingga tidak heran pada saat mereka berhadapan dengan situasi yang tidak baik mereka tidak tahu cara mengatasinya. Atau bila ada seseorang yang kerasukan roh jahat atau punya persoalan yang membutuhkan pertolongan, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Memiliki kehidupan yang berkuasa dan berpengaruh bagi orang lain adalah hasil dari satu hubungan intim terus menerus dengan Tuhan. Di saat kita akrab dengan Tuhan di saat itulah Tuhan mengimpartasikan urapan dan kehidupan-Nya. Hidup kita akan menjadi kecapi hidup yang bisa mempengaruhi dan menjadi berkat bagi orang lain seperti halnya hidupnya Daud.
Renungan:
Milikilah kehidupan yang terus menerus bersama Tuhan. Jangan fokuskan hidup Anda pada perkara-perkara yang fana. Fokuskan diri Anda pada perkara-perkara ilahi. Hiduplah selalu dalam hadirat dan urapan Allah. Ke manapun Anda pergi di situlah kuasa Allah akan dirasakan oleh orang lain.
Seberapa besar keintiman seseorang dengan Tuhan sebesar itu juga dia menjadi berkat bagi orang lain.
No comments:
Post a Comment