Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 19; 2 Korintus 6:7
“Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita.”
(2 Tawarikh 19:7).
Dunia kehakiman di Indonesia kerap menyebarkan berita tidak sedap seputar masalah korupsi. Ada kisah-kisah yang kadang tidak masuk akal. Misalnya seorang maling ayam yang diganjar 3 bulan penjara, tetapi seorang koruptor hanya menginap semalam saja di penjara, dengan alasan sudah dipotong masa tahanan. Tidak jarang juga si terdakwa “menyanyi” dengan lantang setelah vonis yang dijatuhkan terlalu berat dan tidak sesuai dengan “perjanjian”.
Kisah-kisah semacam ini tidaklah aneh. Hanya masalahnya bagaimanakah kalau para pemain intelek di kehakiman itu adalah anak-anak Tuhan? Apakah budaya memalukan semacam itu akan diwariskan kepada anak-anak Tuhan? Apakah demi fulus seorang anak Tuhan akan mengorbankan hati nuraninya?
Kalau kita berada di negara Indonesia kita memang dipaksa untuk bangga menjadi warga Indonesia. Secara pribadi saya bangga menjadi warga negara Indonesia, meskipun kadangkala kebanggaan itu membuat kepala saya merunduk ke bawah tatkala membaca berita bahwa Indonesia adalah salah satu negara terkorup di dunia.
Memang tidak semua pejabat adalah koruptor. Tetapi apa artinya jumlah mereka bila dibandingkan dengan jumlah yang korup masih jauh lebih besar? Apakah ini boleh diibaratkan dengan setitik air di tengah samudera yang luas?
Inilah saatnya di mana anak-anak Tuhan tampil cemerlang. Kita harus mengembalikan lagi zaman keemasan yang pernah menampilkan Daniel, Yusuf, Ester, dan beberapa anak Tuhan lainnya yang benar-benar memegang teguh kemurnian imannya.
Kalau kita adalah seorang pejabat pemerintah, Tuhan meminta kita untuk tetap cemerlang di tengah kelusuhan duniawi. Bukankan mata setiap warga supaya mereka tahu bahwa di tengah maraknya korupsi, anak Tuhan tetap bermain bersih.
Renungan:
Kalau anak-anak Tuhan tidak tampil bersih, maka tidak ada keteladanan yang dapat ditunjukkan kepada dunia ini. Karena itu baiklah kita belajar dari kehidupan anak-anak Tuhan yang tidak goyah dalam mempertahankan kemurniannya.
Banggalah bila kita adalah warga kerajaan Allah yang terkenal dengan anti suapnya!
No comments:
Post a Comment