Tuesday, February 6, 2018

Hormati Penyertaan Tuhan !

Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 1:1-17; 1 Timotius 4:7,8
“Salomo, anak Daud, menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai   raja; TUHAN, Allahnya, menyertai dia dan menjadikan   kekuasaannya luar biasa besarnya.  Salomo memberi perintah kepada seluruh Israel, kepada   kepala-kepala pasukan seribu dan pasukan seratus, kepada para hakim dan kepada semua pemimpin di seluruh Israel, yakni para kepala puak”
(2 Tawarikh 1:1,2).

Kekuatan fisik seorang atlit akan menjadi faktor penentu kesuksesannya di dalam sebuah kompetisi olahraga yang diikutinya, sebab faktor ini adalah faktor yang utama. Jika ia ingin menang maka staminanya harus bagus, jika ingin juara dan mempertahankan prestasinya, maka kondisi kesehatannnya  harus fit dengan kata lain harus berada dalam area “kekuatan prima.” Jika tidak! Maka bisa dipastikan ia sesungguhnya sudah kalah sebelum bertanding. Karena itu kenapa beberapa bulan sebelum musim kompetisi, seorang atlit harus berlatih keras  secara teratur dan makan makanan yang sehat. Bahkan tidak jarang seorang atlit yang berprestasi, berhasil karena sebelumnya berlatih selama bertahun-tahun. Mungkin sejak remaja bahkan sejak anak-anak, ia sudah melatih dirinya; mendisiplinkan dirinya untuk memiliki kekuatan yang prima.

Demikian halnya dengan hidup kekristenan, sama seperti seorang atlit, orang Kristen juga  harus melatih dirinya dalam ibadah sebagaimana tertulis di dalam 1 Timotius 4:7,8: “Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.     Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini  maupun untuk hidup yang akan datang .”

Kalau kita melakukan hal ini, maka iman, kasih dan pengharapan kita makin kokoh, dan orang yang seperti ini akan mengenal dengan benar Allah yang disembahnya. Sehingga pada akhirnya ia akan tahu bahwa Allah itu selalu menyertai umat yang dikasihi-Nya.

Mungkin kita akan bertanya, mengapa ketika Maria mengandung bayi Yesus, malaikat berbicara kepadanya bahwa bayinya itu akan dinamakan “Imannuel” yang artinya ‘Tuhan menyertai kita’. Sesungguhnya pernyataan yang disampaikan melalui malaikat itu mengandung makna bahwa Allah itu pada hakekatnya adalah Allah yang menyertai kita, tidak pernah meninggalkan kita sendiri. Dan itu dilakukan-Nya karena Dia sangat mengasihi  kita.

Renungan:
Kekuatan iman, kasih dan pengharapan seseorang menentukan apakah orang itu akan sukses dan berhasil di dalam hidupnya. Sebab yang dibutuhkan dalam kesuksesan adalah kekuatan, lalu bagaimana menjadi kuat? Kuncinya: Hormati penyertaan Tuhan.

Ia senantiasa menyertai kita; hormati penyertaan-Nya.

No comments:

Post a Comment