Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 33:1-25; Kisah 8:22
“Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak menghiraukannya. Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel”
(2 Taw. 33:10, 11).
Seringkali penyesalan itu muncul di belakang. Alangkah bijaknya jika seseorang sebelum bertindak membuat perhitungan yang matang. Hal ini dialami oleh Manasye, ia tidak memperhitungkan akibat dari tidak menghiraukan firman Allah. Ia layak disebut orang yang bebal, barangkali julukan ini agak kasar, tetapi julukan itu tepat bagi orang yang tahu firman tetapi tidak mau mendengar dan melakukannya.
Mengapa Manasye menjadi orang bebal? Bisa jadi karena ia merasa mampu, merasa kuat dan punya kedudukan, ia melihat bahwa kekuatannya lebih dari cukup.
Raja manasye dibutakan oleh ilah zaman, ia lebih penasihatnya yang jahat dan menuruti rakyat dari pada nabi Tuhan, ia mendirikan bukit-bukit pengorbanan kepada dewa-dewa kafir. Ia mengorbankan anak-anaknya sendiri sebagai persembahan kepada Baal. Sungguh hati Manasye disesatkan, saat diingatkan oleh Tuhan ia tidak mau menghiraukan.
Namun Tuhan mengasihi bangsa ini. Supaya tidak terlalu jauh tersesat dengan terpaksa Tuhan harus menurunkan penghukuman atas Manasye dan rakyatnya. Tujuannya bukan untuk membinasakan tetapi supaya bangsa ini bertobat. Tuhan memakai tentara Raja Asyur untuk menangkap Manasye dan mempermalukannya. Dalam keadaan terdesak, barulah Manasye menyadari kesalahannya. Saat terdesak ia minta ampun kepada Tuhan dan berusaha melunakkan hati Tuhan. Mendengar permohonan Manasye yang sungguh-sungguh akhirnya Tuhan melepaskannya dari tangan Raja Asyur. Manasye mulai bertobat, ia mulai menghancurkan dewa-dewa Baal, patung-patung dewa langit dan bukit-bukit pengorbanan dijauhkan dari kerajaan-NYa.
Pemulihan selalu terjadi jika kita bertobat dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Jangan tunggu penghukuman Tuhan turun tas kita, baru bertobat. Mengapa demikian, sebab biasanya itulah yang terjadi atas kita. Jangan sampai kita menjadi bebal seperti Manasye.
Saudara, Tuhan Yesus itu penuh dengan kemurahan, kasih setia-Nya selalu baru setiap hari, hanya satu jalan membereskan hubungan kita dengan Tuhan yaitu bertobat. “Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini (Kis. 8:22):”
Renungan:
“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat (Why. 2:5)”
Bertobatlah sekarang dari niat jahat hatimu, jangan tunggu penghukuman-Nya.
No comments:
Post a Comment