Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 34; Ibrani 4:12
“Maka berkatalah Hilkia kepada Safan, panitera negara itu: "Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan”
(2 Tawarikh 34:15).
Dengan ditemukannya Taurat Tuhan di rumah Tuhan ternyata membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan kerajaan Yehuda dan kehidupan pribadi raja Yosia, khususnya. Saat itu terjadi kebangunan rohani yang hebat di negeri itu.
Saudara, bisa jadi saudara tidak pernah kehilangan Alkitab saudara yang ditaruh dengan rapi di atas lemari. Mungkin saudara perlu membersihkannya pakai tisu sebelum membawanya ke ibadah hari Minggu. Tetapi saya katakan kepada saudara bahwa saudara mungkin telah kehilangan Taurat Tuhan itu, bila saudara tidak pernah membaca dan menyelidiki apa yang ada di dalamnya, maka saudara sebenarnya telah kehilangan Taurat Tuhan. Terkadang kita menganggap bahwa alkitab itu adalah buku yang “patut dikasihani” sebab kita tidak peduli dengan isinya. Lain halnya bila kita baru membeli majalah baru, maka kita segera menyampulnya dan membacanya dengan penuh semangat. Bahkan gangguan saat kita membacanya akan dianggap sebagai ajakan untuk bertengkar. Kasihan sekali dengan Alkitab kita yang menanti untuk disentuh dan dibaca setiap hari. Dia hanya menanti tanpa adanya tindakan dari kita untuk melakukannya.
Kita kehilangan Taurat Tuhan bila tidak membaca Alkitab.
Kita kehilangan Taurat Tuhan bila membaca Alkitab hanya pada saat ibadah saja.
Kita kehilangan Taurat Tuhan bila tidak memahami betapa berharganya Alkitab kita.
Kita kehilangan Taurat Tuhan bila menganggap jika Alkitab itu tidak lebih tinggi nilainya dari buku-buku lainnya.
Kita kehilangan Taurat Tuhan kalau protes dengan pernyataan ini.
Kebangunan rohani diawali dengan ditemukannya kembali Taurat Tuhan. Setiap hari kita harus menemukan Taurat Tuhan itu, dalam arti kita harus membacanya dan menemukan banyak berkat di dalamnya. Bisa saja kita mempunyai Alkitab tetapi kehilangan wahyu di dalamnya.
Renungan:
Marilah kita kembali kepada kebenaran firman Tuhan. Marilah kita galakkan kembali gerakan mencintai firman Tuhan. Dan bersiaplah untuk menerima kebangunan rohani.
Kesadaran akan pentingnya merenungkan firman Tuhan adalah awal terbentuknya awan yang akan menurunkan hujan kebangunan rohani.
No comments:
Post a Comment