Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 35; 1 Timotius 5:13
“Maka pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja berseru kepada orang-orangnya: "Bawa aku dari sini, karena aku luka parah”
(2 Tawarikh 35:23)!
Akhir hidup Yosia tidaklah semulus saat dia mengobarkan kebangunan rohani di Yehuda. Semua pujian memang diberikan kepadanya saat dia melakukan dengan tepat segala perkataan Taurat Tuhan, tetapi pada akhir hidupnya ia terpeleset sehingga dia harus mengalami kematian. Kesalahan apakah yang dilakukan oleh Yosia?
Saat raja Mesir, Nekho, sedang berperang melawan Asyur, tetapi Yosia menyangka bahwa raja Mesir itu sedang memeranginya. Tetapi kita tahu bagaimana Nekho malahan mengatakan kalau mereka sedang memerangi raja Asyur dan mereka mendapatkan perintah ini dari Tuhan. Tidak perlu diperdebatkan darimana Nekho mendapatkan firman Tuhan tersebut, tetapi yang pasti dia sedang melakukan perintah Allah tersebut. Dan peringatan telah diberikan agar Yosia jangan melawannya. Tetapi Yosia tidak mengindahkannya. Akhirnya kita tahu bagaimana Yosia terpanah lalu mati!
Inilah akibat dari dosa “mencampuri urusan orang lain.” Tidak ditemukan kata yang tepat untuk menggambarkan kesalahan dari Yosia tersebut. Tetapi Yosia yang mungkin merasa bahwa Allah selalu menyertainya sebab ia telah melakukan segala firman-Nya dengan tepat, lalu ia menganggap bahwa dia tidak perlu bertanya lagi kepada Allah. Lalu dengan seenaknya dia mau mencampuri urusan raja Nekho. Fatal akibatnya!
Kita mendapatkan pelajaran penting dari kisah ini: jangan mencampuri urusan orang lain! Memang kadang kita suka melibatkan diri dalam urusan yang bukan seharusnya kita urusi. Mungkin kita menganggap diri kita lebih pintar, jagoan, pahlawan, yang justru akan menjadi bumerang.
Lalu pelajaran lainnya yang dapat kita ambil adalah jangan sok rohani sehingga kita tidak mau bertanya kepada Allah. Kadang kita yang merasa rohani kita sedang berada dalam kondisi “fit” kita lalu meremehkan hal-hal “kecil” seperti bertanya kepada Allah. Kita menjadi orang ceroboh dan tidak mau mengerti kehendak Allah, sebab kita berpikir bahwa Allah pasti menyertai kita. Itu memang betul, tetapi kita harus mengerti bahwa dalam beberapa kasus kita harus membawa suatu perkara ke dalam doa kita. Kita wajib bertanya kepada Allah.
Renungan:
Kesalahan Yosia pada akhir hidupnya memang cukup fatal. Kita percaya bahwa rohnya pasti masuk surga, tetapi seharusnya masih ada hal-hal yang harus dia kerjakan lagi. Tetapi dia terlebih dahulu tewas. Sayang…!
Jangan menganggap diri kita lebih hebat dari yang lain, tetapi hiduplah dalam kerendahan hati.
No comments:
Post a Comment