Sunday, April 3, 2016

Percikan Api Gomora

Ayat Bacaan : Yudas 1:5-7; Amsal 4:23 “…..sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang” (Yudas 1:7).

Hutan di Kalimantan terbentang sangat luas hingga mencapai jutaan hektar, dengan komposisi tanaman yang cukup kompleks di antaranya terdiri dari tanaman lindung dan tanaman industri. Namun perihal kerusakan hutan bukan lagi merupakan isu, tetapi merupakan hal yang faktual. Apalagi kalau berbicara tentang pembakaran hutan,  dunia internasional pun berteriak dan memperingatkan supaya hutan di Kalimatan benar-benar diperhatikan secara serius. Siapa yang dapat mengendalikan api jika ia menjadi liar, tidak seorang pun yang dapat. Sekecil apapun sumber api, bisa membakar jutaan hektar areal hutan termasuk populasi yang di dalamnya. Demikian juga dengan api Gomora, gomora artinya “overflow” atau “overwhelm” yaitu berkelimpahan, waktu itu Gomora adalah daerah yang subur dan memiliki potensi yang luar biasa, karenanya saat disuruh memilih oleh Abraham, Lot memilih kawasan ini (Kejadian 13:9). Namun dibalik kelimpahan, orang-orang yang mendiami negeri itu mulai terpancing dengan ketamakan, selanjutnya menyusul, percabulan, perzinahan, pesta pora dan mabuk-mabukan. Suasana amoral cukup dominan, hingga pada akhirnya hal ini membuat Tuhan geram dan murka. Abraham ketika dimintai pertimbangan pada akhirnya angkat tangan sebab hanya Lot dan keluarganya saja yang nampaknya benar. Sampai batas waktu yang ditetapkan akhirnyaTuhan menghujani kota ini dengan api belerang. Jadilah kota Gomora dan Sodom sebagai lautan api.

Peristiwa yang menimpa dua kota ini adalah sebagai peringatan  yang Tuhan berikan kepada setiap orang percaya, supaya setia kepada Tuhan. Sebab saat ini kita kita sedang tinggal ditengah-tengah orang yang tidak percaya, yang masih hidup di dalam perzinahan, percabulan, pesta pora, suka membunuh, menfitnah, saling benci. Kita harus tetap waspada, ingat akhir zaman banyak orang terikat pada nafsu kebendaan, egois,- mementingkan diri sendiri. Hati-hati dengan percikan api gomora, yaitu api ketamakan, api nafsu, api percideraan. Jangan sampai kesulitan dan tantangan yang kita hadapi mengusik kewaspadaan kita dari incaran api gomora. Dengan meningkatnya suhu politik dalam negeri, banyak orang yang mudah terbakar hatinya. Tetapi, baiklah kita jagai hati seperti firman Tuhan katakan: jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari sanalah terpancar kehidupan  (Amsal 4:23). 

Renungan: Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan   apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku  sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5). Jauhi api gomora, tetapi dekatilah api kekudusan Allah.

No comments:

Post a Comment