Sunday, April 24, 2016

Pintu Penginjilan

Ayat Bacaan : Wahyu 3:7-9; Yeremia 22:22 “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku” (Wahyu 3:8).

Satu-satunya surat yang tidak berisi “kecaman” dari Tuhan adalah jemaat di Filadelfia - satu dari tujuh jemaat yang mendapat surat khusus dari Tuhan.

Tuhan berbicara mengenai pintu yang dibuka dan tidak ada satu pun yang dapat menutupnya. Pintu itu merupakan simbol bagi sebuah berita Injil. Misalnya Paulus berkata seperti ini, “Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan [Yunani: thura, yang juga diterjemahkan ‘pintu’ – kata ini sama dengan kata ‘pintu’ yang dipakai pada ayat di atas] untuk pekerjaan di sana” (2 Korintus 2:12) – lihat juga Kolose 4:3.

Di Filadelfia Tuhan membukakan pintu penginjilan. Dan saya yakin jemaat Filadelfia meresponi dengan baik, dan mereka berpesta dengan jiwa-jiwa baru. Tidak hanya itu saja tetapi mereka juga taat kepada firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.

Hidup tanpa cacat – itulah yang menjadi tekad jemaat Filadelfia. Meskipun disebutkan mereka itu kecil – mungkin jemaat ini sederhana dan secara politik tidak mempunyai pengaruh yang kuat, namun gereja ini mendapatkan pujian Tuhan.

Gereja sebenarnya juga harus agresif dalam memberitakan Injil. Tetapi orang Kristen akan beralasan bahwa pintu masih ditutup jadi tidak bisa memberitakan Injil. Bagaimana Anda tahu kalau pintu tertutup kalau Anda tidak melihatnya di dalam roh? Paulus sendiri meminta jemaat untuk mendoakan supaya pintu dibukakan tetapi Paulus yang penuh dengan Roh Allah tahu dalam dunia roh bahwa pintu itu perlu dibuka.

Dan yang paling penting lagi adalah menjaga iman kita supaya jangan kita bertindak seperti Petrus yang menyangkali imannya. Itulah topik yang Tuhan sampaikan kepada jemaat Filadelfia. Siapa yang menyangkali nama Tuhan, maka bisa dipastikan bahwa Yesus juga akan menyangkalinya di hadapan Bapa (Matius 10:33). Mereka yang menyangkali Tuhan akan menangis meraung-meraung saat Yesus tidak mengakuinya sebagai anak-Nya. Dan ini berarti malapetaka di atas malapetaka.

Renungan: Kita dapat mencontoh jemaat Filadelfia. Secara materi dan penampakan fisik mungkin mereka diremehkan, tetapi hati mereka berkenan di hadapan Tuhan. Dan pada akhirnya mereka akan menuai sukacita bersama Tuhan. Banyak orang Kristen lebih peduli dengan pintu berkat, daripada pintu penginjilan.

No comments:

Post a Comment