Friday, November 10, 2017

Terjegal Menjelang Finish

Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 11:1-13; Ibrani 9:27
“Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya”
(1 Raja-Raja 11:4).


“Sayang ya mengapa pembalap itu terjatuh menjelang finish?” Itulah celutuk penonton ketika menyaksikan lomba balap sepeda di sebuah televisi. Padahal kalau saja dia tidak terjatuh, kemenangan pasti berada dalam genggamannya. Kalau kita sebagai penonton saja menyesal, apalagi yang terjatuh!

Kesalahan utama Salomo terjegal menjelang garis finish adalah “hobinya” memperistri banyak wanita. Memang ada teolog yang menafsirkan bahwa adalah hal yang biasa bagi seorang raja untuk memberikan anak atau anggota keluarganya untuk dijadikan istri atau gundik oleh Salomo dalam suatu perjanjian perdamaian. Namun dengan jelas juga Alkitab berkata bahwa “Salomo mencintai banyak perempuan asing….” (ayat 1). Perhatikan kata “asing”! Ini berarti Salomo tidak mempedulikan lagi wanita mana yang patut dijadikan istri dan mana yang tidak. Wanita yang asing berarti bukan berasal dari kalangan Israel.

Salomo berlaku istimewa dalam segala hal. Ia nyaris tanpa cacat. Tetapi ia hanya meremehkan satu perintah saja dari Allah: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka" (ayat 2). Hanya satu perintah saja yang diabaikan, maka akibatnya sangat fatal!

Jangan bermain-main dengan firman Allah kalau kita tidak ingin merasakan bencana. Salomo dan wanita-wanita yang menjadi istrinya itu menjadi pelajaran berharga bagi kita. Jangan meremehkan satu pun perintah Tuhan!

Sadarlah bahwa kesempatan datang hanya sekali, yakni saat kita hidup. Setan memang menyembur-nyemburkan kebohongan bahwa pada kehidupan lainnya akan datang kesempatan lagi. Doktrin ini menyebabkan manusia menjadi sembrono dan tidak menghargai akan hidup mereka. Alkitab berkata, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27). Penghakiman pasti datang! Tetapi kita tahu bahwa anak-anak Allah yang setia akan mendapatkan pahalanya. Apakah kita termasuk orang yang setia?

Renungan:
Kesempatan yang datang kadang tidak bisa diulangi lagi. Dan hidup yang Tuhan berikan kepada kita adalah kesempatan yang tidak bisa diulangi. Jadi perhatikan langkah hidup kita dan setialah sampai Yesus datang kembali!


Bila kita tahu menghargai hidup, kita akan mencintai setiap detik kehidupan kita.

No comments:

Post a Comment